Keluar Penjara, Miliarder Ethiopia Ini Justru Makin Tajir

Harta Al Amoudi melonjak 6 persen menjadi USD 8,8 miliar atau Rp 123,6 triliun.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Jan 2019, 21:08 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2019, 21:08 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Riyadh - Miliarder Ethiopia akhirnya menghirup udara bebas setelah satu tahun lebih terpenjar di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Ia dan pejabat penting lainnya terciduk massal atas tuduhan korupsi di Arab Saudi pada tahun 2017.

Dilansir dari Bloomberg, ia baru saja dibebaskan. Peran Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, ditenggarai menjadi alasan kebebasannya. Ahmed diketahui membahas penahanan Al Amoudi ketika berkunjung ke Saudi tahun lalu.

Walau dipenjara, kekayaan sang miliarder malah meroket. Data Bloomberg menyebut harta Al Amoudi melonjak 6 persen menjadi USD 8,8 miliar atau Rp 123,6 triliun (USD 1 = Rp 14.046).

Ia tambah kaya karena penjualan di perusahaan kilang minyak miliknya di Sweden naik 30 persen. Nilai propertinya di Stockholm, ibu kota Sweden juga naik.

Belum ada keterangan resmi Arab Saudi mengenai pembebasan sang miliarder yang memiliki darah Ethiopia tetapi berkewarganegaraan Saudi ini. Pun, belum jelas apakah ia boleh meninggalkan Arab Saudi, pasalnya sebelum Al Amoudi, ada beberapa pejabat bisnis yang sudah dibebaskan namun tak boleh keluar negeri.

Mereka yang ditahan itu adalah hasil panjang tangan Pangeran Muhammad bin Salman (MbS). Sang putra mahkota melakukannya demi memberantas kekuasaan, meski ada anggapan tindakannya hanya unjuk kekuatan.

Kebanyakan pihak yang ditahan telah bebas tahun lalu, namun ada beberapa nama penting seperti mantan Menteri Ekonomi Adel Fakeih dan Pangeran Turki bin Abdullah, putra mendiang Raja Abdullah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisnis Al-Amoudi

Mohamed al-Amoudi
Salah satu miliuner Arab Saudi, Mohamed al-Amoudi (foto: bloomberg.com)

Lonjakan kekayaan Al Amoudi telah menjadi pemberitaan di akhir tahun lalu. 

Al Amoudi memiliki jejak harta yang bisa dilacak sampai zaman Raja Fahd. Aset yang ia kumpulkan di luar negeri ditaksir mencapai USD 7,6 miliar (Rp 110 triliun).

Pegawai yang ia pekerjakan berada di Eropa dan Afrika. Walau sempat ada isu ia sudah wafat, ia dikabarkan masih sehat dan tetap berkabar dengan keluarganya.

Sebelum kebebasannya ini, sang miliarder tetap dijadwalkan harus menghadiri penghadilan pada tanggal yang belum ditetapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya