Jokowi: Butuh Waktu Pindahkan Budaya Pakai Transportasi Massal

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritikan calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai infrastruktur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Feb 2019, 20:41 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 20:41 WIB
Menhub Enggan Tanggapi Rusaknya Fasilitas Stasiun LRT Palembang
Salah satu stasiun LRT Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritikan calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai infrastruktur yang tanpa feasibility study (FS). Hal ini terkait pembangunan light rail transit (LRT) Palembang.

"Yah kalau pak Prabowo sampaikan tanpa feasibility study itu salah besar. Sudah direncanakan lama. Ini sudah direncakana. Semua ada, LRT Palembang, LRT, MRT Jakarta semua butuh waktu memindahkan budaya senang naik mobil sendiri masuk ke transportasi masal,” ujar Jokowi, Minggu (17/2/2019).

Ia menuturkan, di negara lain butuh waktu 10-20 tahun untuk memindahkan budaya penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi masal.

"Negara lain butuh 10-20 tahun untuk pindahkan budaya itu. Belum ramai 4 bulan. Kertajati selesaikan jalan tol Bandung, begitu rampung bandara bandung pindah ke kertajati," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya