Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggelar rapat koordinasi bersama dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro; dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di kantornya di Jakarta.
Adapun pembahasan ini terkait upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan rapat kali ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya.
Pembicaraaan dalam rapat tersebut menyangkut upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Di antaranya adalah persoalan infrastruktur transportasi, air bersih, pengolahan air limbah, hingga perumahan.
Advertisement
"Jadi tadi Pak Wapres (JK) mengundang kita untuk meneruskan pembicaraan bulan lalu menyangkut pembangunan infrastruktur di Jakarta. Itu garis besar yang akan dibangun sama-sama," kata Anies saat ditemui usai rapat di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Baca Juga
Anies menuturkan, Jakarta mendapat tugas menyusun kebutuhannya untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa kebutuhan itu di antaranya adalah menyiapkan atau memperpanjang lintasan jalur dari Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga Transjakarta.
"Jadi, misalnya kita harus membangun jaringan MRT kita, dari yang saat ini 16 kilometer (km), kita diproyeksikan harus memiliki 223 km, kemudian LRT saat ini 5,8 km, kita butuh untuk membangun sampai 116 km. Transjakarta ada 431 km, kita akan membangun 2.149 km," kata dia.
"Kemudian air bersih yang sekarang cakupannya 60 persen harus menjadi 100 persen. Pengelolaan air limbah saat ini 14 persen diproyeksikan bisa sampai 81 persen, kemudian pemukiman kita butuh tambahan 600 ribu unit rumah baru," sambung Anies.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Bahas Anggaran
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai besaran anggaran yang akan digunakan untuk percepatan keempat infrastruktur tersebut. Adapun dana tersebut diproyeksikan hingga mencapai sebesar Rp 517 triliun.
"Karena mau dikebut maka dananya harus dikerjar. Proyeksi semenetara akan diperlukan lebih dari 571 triliun," imbuh Anies.
Anies menambahkan, dana yang digunakan untuk pembangunan tersebut bakal diproyeksikan melalui dana pinjaman, kemudaian lewat investasi dan juga melalui kemitraan dengan beberapa pihak swasta.
"Jadi tadi pembahasannya pada aspek itu, Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) datang dengan semua dirjennya," bebernya.
Sebagai tindak lanjut sumber pendanaan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas akan membentuk tim kecil. Ini berfungsi agar sumber pendanaan yang dicanangkan oleh tim kecil ini dapat segera terelaisasikan. Sehingga percepatan pembangunan infrastruktur di Jakarta dapat segera dilakukan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement