Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, bertemu dengan delegasi Islamic Development Bank (IsDB), untuk membahas potensi kerjasama di sektor perumahan.
Fahri mengapresiasi dan menyambut baik ketertarikan IsDB untuk ikut bekerja sama dalam menyukseskan program 3 Juta Rumah yang diusung Presiden Prabowo.
Baca Juga
"Saya harap pertemuan ini merupakan awal kerja sama dan keterlibatan IsDB dalam program 3 Juta Rumah, termasuk dalam penanganan renovasi rumah tidak layak huni di daerah perdesaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Dikatakan Fahri, pemerintah melalui Kementerian PKP secara terbuka akan memberikan data yang dibutuhkan untuk kelanjutan kerja sama, agar IsDB dapat melakukan identifikasi program di Kementerian PKP.
"Pada dasarnya kami menerima dengan tangan terbuka untuk kerja sama. Saya juga akan laporkan pertemuan ini kepada Presiden Prabowo dan Ketua Satgas Perumahan. Selanjutnya silahkan diatur pertemuan untuk membahas secara detail program yang akan dikerjakan bersama terutama sebagai pilot project," ungkapnya.
Program Penataan Kawasan Permukiman Kumuh
Untuk saat ini, Kementerian PKP telah mempunyai daftar program penataan kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani.
"Di antaranya termasuk kawasan permukiman kumuh di kawasan pesisir, bantaran sungai, pinggir rel, dan sekitar pasar tradisional," imbuh Fahri.
Country Director and Resident Representative Regional Hub Indonesia IsDB Amer Bukvić mengatakan, pihaknya sangat tertarik untuk bekerja sama membantu pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk dalam peningkatan kawasan kumuh.
"Untuk itu kami perlu arahan untuk penyelarasan dengan program kami. Saya harap selanjutnya segera diadakan sesi khusus untuk pemaparan program kerja secara konkrit khususnya untuk peningkatan kawasan kumuh. Lalu kita bicarakan rencana konkrit peta jalan (roadmap) kerja sama, karena dengan target yang sangat besar diperlukan segera membicarakan dengan tim," tutut Amer Bukvić.
Masuk List Danantara
Adapun pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) sepakat menggenjot insentif likuiditas bank untuk kredit perumahan menjadi Rp 80 triliun. Dengan turut melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagara Nusantara (BP Danantara) yang bakal segera diluncurkan.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan, dengan kondisi fiskal saat ini, pemerintah perlu kreatif dalam mengajar target 3 juta rumah. Saat ini, Kementerian PKP telah teranggarkan untuk menyediakan 220 ribu unit rumah.
Ara, sapaan akrabnya, ingin bisa mendongkrak target itu jadi dua kali lipat. Namun, ia tak memungkiri kebutuhan dananya pasti akan membesar. Oleh karenanya, ia memohon bantuan insentif fiskal dari Bank Indonesia.
"Saya rasa ini contoh bagus, ada bank BUMN dengan bank himbara, ada juga dari Tapera, ada pak Pandu dari Danantara, ada kami. Pertemuan kami enggak lama, cuman 1 jam setengah. Saya akan segera laporkan kepada bapak Presiden, juga kepada pak Hashim (Djojohadikusumo) sebagai Ketua Satgas Perumahan," ungkapnya jelang peluncuran Danantara, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Belum Banyak Dijelaskan
Sayangnya, Ara tidak merinci detil apa tugas dari Danantara dalam program ini. Ia hanya memberi sinyal bahwa badan yang bakal jadi Temasek milik Indonesia ini bakal segera meluncur, seraya memohon dukungan doa.
"Saya sampaikan, saya bicara berapa kali bersama pak Pandu di Danantara. Kita doa lah yang terbaik, kan waktunya sebentar lagi," kata Ara singkat seraya beranjak.
Ketika diminta konfirmasi lebih lanjut, Pandu Sjahrir yang juga bergabung dengan Danantara juga masih irit bicara. "Belum, kita hanya ngomongin soal perumahan," ucapnya singkat.
Kala itu, ia meminta publik bersabar soal peluncuran Danantara, yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. "Nanti tunggu tanggal mainnya, tunggu dari istana," kata Pandu.
