Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan bahwa situasi bisnis global telah mengalami perubahan. Era digital yang tengah berkembang turut membawa dampak bagi perusahaan-perusahaan sektor energi.
Dia mengatakan, saat ini perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, seperti Apple dan Google mulai menggeser posisi perusahaan energi dari posisi 'perusahaan besar' di dunia ini.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut, kata dia, dapat terlihat dari daftar 10 perusahaan terbesar di dunia. Menurut dia ada pergeseran perusahaan yang menempati 'Top 10'.
"Pada 2008 ada lima perusahaan tradisional atau perusahaan ekstraktif (perusahaan energi) di top 10 perusahaan besar di dunia," kata dia, di Dalam Konferensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Perusahaan yang dimaksud Jonan antara lain, PetroChina, Exxon, Gazprom, Royal Dutch Shell, dan Sinopec. Pada 2008, kelima perusahaan ini masuk dalam 'Top 10' perusahaan terbesar di dunia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Teknologi
Namun, keadaan tersebut berbeda dengan yang terjadi di tahun 2018. Pada tahun 2018, top 10 perusahaan besar ditempati oleh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi seperti, Apple, Google, Microsoft, Amazon, dan Facebook.
"Di tahun 2018, kita tidak lihat ini Exxon, kita tidak lihat Royal Dutch Shell, bahkan kita tidak lihat PetroChina di daftar 10 perusahaan terbesar di dunia pada 2018," jelas dia.
"Ini kenyataan. Ini fakta yang harus kita terima," imbuhnya.
Â
Advertisement
Berdampak Positif
Meskipun demikian, dia mengakui bahwa perkembangan teknologi membawa dampak yang positif bagi bisnis khususnya bagi implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
"Revolusi industri 4.0. Kita tidak hanya menunggu tapi kita juga menjemput. Menurut Pemerintah, revolusi akan membawa (penerapan) kesehatan dan keselamatan yang lebih baik," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com