Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberi dukungan penuh pada program Halal Park serta perkembangan industri halal. Seperti diketahui, Halal Park baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi pada pertengahan April 2019.
Namun, Halal Park ternyata merupakan langkah awal. Ke depannya, PT Wijaya Karya (WK) memainkan peran penting dalam bidang konstruksi dan realty. BUMN kontruksi satu ini akan mengembangkan Halal District seluas 2 juta meter persegi dengan anggaran sebesar Rp 250 miliar.
"Kami menyediakan desain dan terkait pembangunan ke depan, Insha Allah dalam dua tahun ke depan, tempat ini akan terwujud," ujar Novel Arsyad Direktur SDM dan Pengembangan Bisnis Wika dalam konferensi pers di Halal Park, GBK, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Selain menghadirkan co-working space dan tempat berjualan, konsep Halal District ini akan memberikan nuansa seperti mengunjungi Makah-Madinah, di antaranya:
- Masjid Kudus yang merupakan representasi Makah- Jalur pejalan kaki yang menghubungkan satu bangunannya ke bangunan lain yang terinspirasi dari tawaf
- Green Plaza Central sebagai lokasi sosialisasi ala konsep Plaza Mekah- Bangunan Rumah Minang dan Terawang yang mewakilkan Masjid Nabawi
Novel menjelaskan, konsep Halal District itulah akan mengakomodir fashion, makanan, turisme, dan sekolah. Keempatnya mengarah ke halal lifestyle dan melibatkan berbagai kementerian seperti Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
"Nantinya kita tak mungkin hanya sendiri, pasti kementerian lain pasti akan berkomunikasi membuat halal lifestyle ini bisa terjadi," ucap Novel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Resmikan Halal Park, Pusat Gaya Hidup Halal Dunia
Sebelumnya, dalam upaya perwujudan Indonesia menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Moslem District Destination, Halal Park, pada Selasa 16/ April 2019.
Halal Park yang dibangun di atas tanah seluas 21.000 meter persegi ini nantinya akan menjadi wadah bagi seluruh pelaku industri halal dari berbagai bidang. Bukan hanya dari bidang fesyen, makanan dan minuman.
Kedepannya, Halal Park ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terbesar pada 2030.Â
BACA JUGA
Dalam Miniatur Halal Park telah tersedia beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati para pengunjung.
Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN telah berkontribusi untuk menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.
Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal dan bersaing dengan 130 negara lainnya. Negara itu antara lain, Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Tentunya ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Advertisement