Liputan6.com, Tangerang - Memasuki awal Mei 2019 yang juga bertepatan dengan Hari Buruh, harga BBM nonsubsidi terpantau stabil. Harga-harga terpantau tidak berubah dari pertengahan April lalu.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com Rabu, (1/5/2019) di SPBU di kawasan Graha Raya, Serpong Utara, harga Pertamax 92 dijual Rp 9.850 per liter, Pertamina Dex Rp 11.700. Sedangkan Pertamax Turbo 98 dijual Rp 11.200.
Dengan demikian, secara keseluruhan harga BBM nonsubsidi Pertamina masih sama seperti pertengahan April.
Advertisement
Harga BBM nonsubsidi yang dijual pada SPBU Shell di kawasan Menteng, Jakarta Pusat juga sama dengan pertengahan April 2019.
BBM jenis Super dibanderol Rp 10.350 per liter, V-Power Rp 11.450 per liter dan Diesel Rp 12.400 per liter. "Belum ada perubahan harga, kalau Super sudah berubah dua minggu lalu," ujar petugas SPBU Shell, Rabu pekan ini.
Berikut harga BBM nonsubsidi pada 1 Mei 2019:
Pertamina
- Pertamax Turbo 98: Rp 11.200 per liter
- Pertamax 92: Rp 9.850 per liter
- Pertamina Dex: Rp 11.700 per liter
Shell
- Super Rp 10.350 per liter
- V-Power Rp 11.450 per liter
- Diesel Rp 12.400 per liter
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertamina Siagakan 13.500 Sopir Mobil Tangki saat Lebaran
PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) 2019. Satgas ini bertugas untuk memantau dan mengamankan penyaluran LPG sejak H-30 Lebaran dan H-15 untuk penyaluran BBM hingga H+15.
Vice President Supply & Distribution, Faris Aziz mengatakan pihaknya mengerahkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk memastikan kelancaran distribusi bahan bakar. Tercatat ada 13.500 sopir truk yang siap menjalankan tugas selama masa kerja Satgas Rafi 2019.
"Driver kurang lebih 13.500 Insya Allah siap dukung ini sebagaimana satgas pada umumnya," kata dia, di Jakarta, Senin lalu.
"Kami pastikan awak mobil tangki dalam kondisi fit bekerja sehingga bisa maksimal," lanjut dia.
Dia menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk memastikan kelancaran distribusi BBM pada masyarakat. Nantinya mobil-mobil Satgas Rafi 2019 akan dilengkapi stiker khusus.
"Pertamina juga sudah komunikasi dengan Polri minta izin stiker satgas. Jadi mobil tangki kita sudah distikerin sehingga identitas dan keberadaanya jelas. Itu sudah dapat izin," ungkapnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan armada khusus untuk mendistribusikan BBM ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Dengan demikian, kebutuhan BBM di seluruh Indonesia dapat terpenuhi.
"Ada juga lokasi-lokasi kita di daerah remote keluarga besar kita merayakan lebaran kita pastikan angkutannya ada beberapa angkutan laut yang kami pastikan siap ke wilayah 3T itu. Bahkan kita punya 7 sampai 9 angkutan udara itu di Kaltara dan Papua," jelas dia.
Sebagai informasi, selama periode kerja Satgas Rafi 2019, Pertamina menyiagakan 824 SPBU, 67 unit Kios kemasan Pertamax, 15 serambi Pertamax, 200 unit motor BBM kemasan, 26 unit mobil dispenser, dan 115 unit mobil sebagai Kantong BBM SPBU.
Advertisement
Pertamina Tambah Stok 15 Persen
PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (SATGAS RAFI) 2019.
Satgas ini bertugas untuk memantau dan mengamankan penyaluran LPG sejak H-30 Lebaran selanjutnya H-15 untuk penyaluran BBM hingga H+15.
SVP Retail Marketing Business PT Pertamina, Jumali memastikan, ketersediaan bahan bakar minyak maupun gas selama perayaan Ramadan dan Idul Fitri 2019 akan terjaga.
Upaya memastikan ketersediaan bahan bakar dilakukan dengan meningkatkan stok sebesar 15 persen dari rata-rata stok harian.
"Tahun lalu peningkatannya sebesar 10 persen khusus gasoline. Kenapa tahun ini kita menyiapkan sampai 15 persen," kata dia, di Jakarta, Senin kemarin.
Pihaknya memandang perlu meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedua energi tersebut.
Konsumsi diperkirakan meningkat signifikan, terutama dipengaruhi oleh peningkatan kendaraan mudik yang diprediksi naik 13 persen oleh Kementerian Perhubungan.
"Karena estimasi pemudik akan meningkat 13 persen supaya aman kita siapkan lebih besar sehingga memang meningkat dari tahun lalu itu sudah ter-cover," ujar dia.
Dia mengatakan, tersambungnya ruas tol Trans Jawa serta mulai dioperasikannya beberapa jalur tol Trans Sumatera menjadi faktor lain yang turut memengaruhi peningkatan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.
"Konsekuensinya Pertamina harus sesuaikan pola supplynya dengan kondisi ini. Maka Pertamina akan melakukan fleksibilitas supply. Yakni, terminal BBM dari Merak ke Probolinggo akan cukup banyak," tegas dia.