Liputan6.com, Yogyakarta - Bendungan Kamijoro yang berada di aliran Kali Progo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta siap diresmikan. Bendungan yang dibangun sejak 2016 ini selain menampung air juga menjadi objek wisata.
Fungsi utama bendungan yang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR itu untuk mengairi lahan persawahan seluar 2.374 hektare (Ha) dan jaringan irigasi primer sepanjang 9,7 kilometer (Km).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Bangunan bendung juga menyediakan prasarana pengambilan air baku ke arah Kabupaten Kulon Progo sebesar 500 liter per detik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono, Sabtu (4/5/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dilengkapi Fasilitas Publik
Namun, keberadaan bendung ini telah mencuri perhatian masyarakat karena dilengkapi dengan taman yang menjadi ruang terbuka publik. Wisatawan yang datang memanfaatkan taman yang ada untuk beragam aktivitas seperti bersantai, berolahraga maupun sekadar swafoto.
Selain itu juga terdapat jembatan di atas aliran Kali Progo yang dimanfaatkan pengunjung untuk menikmati matahari terbit atau terbenam. Lokasi wisata ini juga dilengkapi fasilitas publik seperti mushola dan toilet.
Pembangunan Bendung Kamijoro dilakukan dengan kontrak tahun jamak 2016 - 2018 sebesar Rp 229 miliar oleh kontraktor PT Waskita Karya dan PT PP (Kerjasama Operasi/KSO). Sementara konsultan supervisinya adalah PT Yodya Karya dan PT Catur Bina dengan nilai kotrak Rp 7,8 miliar.
Bendung yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini berada di antara perbatasan Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul. Masyarakat bisa berkunjung melalui jalur Kulon Progo lewat Jalan Sentolo – Brosot Desa Tuksono Kecamatan Sentolo dan bisa dari jalur Bantul lewat Kamijoro Kecamatan Pajangan.
Advertisement
Bendungan Gondang Terisi Air Penuh pada Oktober 2019
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Gondang yang berlokasi di Sungai Garuda, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/5/2019).
Konstruksi Bendungan Gondang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejak 30 Mei 2014 dengan nilai kontrak Rp 595 miliar. Pengerjaan meliputi pembangunan coverdam, inletterowongan, outlet terowongan, bendungan utama, spillway, tower intake, landscaping, dan mekanikal elektrikal.
Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto mengungkapkan bendungan ini akan meningkatkan produktifitas para petani.
"Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya dapat satu kali tanam setahun, diharapkan nantinya akan bisa 2-3 kali tanam," ungkap dia di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Bendungan Gondang yang memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku ibu kota Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Dengan debit 200 liter per detik bagi 200.000 jiwa, dan irigasi lahan pertanian seluas 4.680 hektar.
Selain itu bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, pembangkit listrik mikrohidro 0,2 MW, destinasi wisata dan menjadi konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.
Terkait jadwal pengisian awal bendungan dengan air, ditargetkan Bendungan Gondang bisa mulai penuh terisi air pada Oktober 2019 mendatang.