Mentan Amran: Harga Bawang Putih Paling Mahal Rp 30 Ribu per Kg

Mentan Amran Sulaiman menyatakan harga jual tertinggi bawang putih di seluruh Indonesia, yakni Rp 30 ribu per kg.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Mei 2019, 10:13 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2019, 10:13 WIB
Ilustrasi Bawang Putih
Bawang putih. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada pagi ini melakukan tinjauan dan operasi pangan di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia sekaligus menetapkan harga bawang putih di seluruh Indonesia paling tinggi Rp 30 ribu per kilogram (kg).

Amran mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas (ratas) kemarin telah menginstruksikannya untuk turun langsung mengecek ke lapangan berbagai harga komoditas strategis, khususnya bawang putih.

Dia melaporkan, stok bawang putih saat ini telah mencapai 100 ribu ton, atau dua kali lipat dari kebutuhan pasar saat ini yang sebesar 50 ribu ton. Oleh karenanya, ia pun meminta kepada seluruh importir bawang putih untuk menurunkan harga jual dari Rp 46 ribu menjadi Rp 25-30 ribu per kg.

"Kami sudah siapkan stok dua kali lipat 100 ribu ton. Jadi tidak ada alasan harga bergejolak. Kami berikan target harga bawang putih maksimal 30 ribu per kg. Antara 25-30 ribu per kg. Tidak boleh melewati itu," ucap Mentan Amran di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Bagi importir yang melanggar kesepakatan ini, ia menambahkan, pemerintah akan memasukannya ke dalam daftar hitam dan melarang mendatangkan bawang putih dari luar negeri.

"Siapa-siapa yang telah menandatangani tadi tidak berkomitmen, urusannya ini panjang. Kami pastikan kami sudah sepakat. Dia juga bersedia untuk di-blacklist (jikalau melanggar), tidak lagi mengimpor bawang putih," serunya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mem-blacklist sebanyak 56 perusahaan importir yang kedapatan selalu mempermainkan harga bawang putih. Tindak ini dimaksudkan agar nilai jual bawang putih dan komoditas lainnya bisa stabil, sehingga baik pengusaha dan petani tetap mendapat untung, sementara konsumen juga bisa menikmati harga yang terjangkau.

"Dan kami minta para importirnya bertanggung jawab sampai ke konsumen. Memantau bawangnya masing-masing, berapa harga dijual di tingkat konsumen," imbuh dia.

Adapun ketentuan harga maksimal bawang putih Rp 30 ribu ini akan berlaku di seluruh Indonesia mulai hari ini. "(Penetapan harga pasar bawang putih) mulai hari ini saat kami berdiri di sini (Pasar Kramatjati). (Untuk di kawasan mana aja?) Di seluruh Indonesia. Importir Indonesia yang berdiri di belakang saya ini," pungkasnya.

Mendag Pastikan Harga Cabai dan Bawang Putih Stabil di Bulan Ramadan

Ilustrasi Bawang Putih
Bawang putih membuat aroma tubuh pria lebih tercium wangi

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan harga sejumlah komoditas pangan di pasar stabil memasuki bulan Ramadan. Misalnya harga cabai dan bawang merah.

Ini disampaikan Enggar usai menghadiri rapat terbatas Persiapan Menghadapi Idul Fitri 1440 H/2019 M di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2019). "Aman. Tiada soal stok juga tersedia, harga juga," jelas dia.

Saat ini, harga bawang putih melonjak hingga Rp 100 ribu per kg. Padahal, sebelumnya bawang putih dihargai Rp 60 ribu -Rp 70 ribu per kg.

Enggar yakin harga bawang putih akan turun menjadi Rp 70 ribu per kg, memasuki bulan Ramadan. 

"Tadi juga sudah dilaporkan Rp 80 ribu sudah masuk. Dan diperkirakan minggu depan masuk ke pasar. Jadi akan terjadi penurunan," kata dia.

Sementara persediaan beras di bulan Ramadan, Enggar memastikan juga sudah aman. Tidak akan ada lonjakan harga beras selama umat Islam menjalankan ibadah puasa.

"Jadi tidak ada masalah. Insya Allah lah kalau dari bahan pokok tidak ada kekhawatiran," ujarnya.

Senada dengan Enggar, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan persediaan bawang putih dan beras selama bulan Ramadan akan aman.

"Aman. Semua pangan Alhamdulillah aman, yang mengkhawatirkan kemarin cuma satu, bawang putih. Tapi kemarin sudah masuk 100 ribu ton," sebutnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya