Harga Bawang Putih Rp 48 Ribu per Kg di Banten

Guna menekan harga bawang putih yang melambung, Disperindag Banten bersama Kemendag menyalurkan delapan ton bawang putih.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Apr 2019, 16:57 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 16:57 WIB
Ilustrasi Bawang Putih
Bawang putih. (iStockphoto)

Liputan6.com, Serang - Harga bawang putih di Pasar Induk Rau (PIR), Serang, Banten mencapai Rp 48 ribu per kilogram (kg) sebelum Ramadan. Lantaran, pasokan bawang putih terlambat.

"Telat pasokan, karena kita tergantung impor, kebutuhan nasional hanya memenuhi 10 persen, 90 persennya impor. Impor juga nunggu mereka (negara importir) panen," kata Babar Suharso, Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Banten, saat ditemui di PIR, Serang, Banten, Selasa (30/4/2019).

Secara nasional, harga bawang putih mencapai Rp 50 ribu. Guna menekan harga bawang putih yang melambung, Disperindag Banten bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyalurkan delapan ton bawang putih.

Penyaluran bawang putih melalui operasi pasar akan berlangsung di PIR Kota Serang, Pasar Kranggot Kota Cilegon dan di wilayah Tangerang. Bawang putih karungan itu, dijual Rp 20 ribu untuk pembeli grosiran dan Rp 30 ribu untuk pembeli eceran. 

"Jadi kalau masih ada yang jual Rp 48 ribu, (harapannya) mereka pasti menurunkan. Tapi memang (ketersediaan bawang putih) rebutan semua daerah. Saya berihtiar (dapat) 8 ton," terangnya.

Sedangkan bawang putih lokal, dihasilkan dari Brebes dan Wonosobo, Jawa Tengah. Para petani lokal baru saja panen. Diharapkan  2020, produksi petani bawang lokal bisa bersaing dengan produk impor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Tapi sekarang sudah mulai menurun (harga bawang), sudah mulai panen. Walau cuaca buruk," tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jelang Ramadan, Harga Bawang Putih Berangsur Turun

Ilustrasi Bawang Putih
Bawang putih membuat aroma tubuh pria lebih tercium wangi

Sebelumnya, harga bawang putih mulai beranjak turun pada awal pekan ini. Sebelumnya harga komoditas tersebut sempat mencapai Rp 60 ribu per kilogram (kg).

Ini diungkapkan oleh Johan, salah satu pedagang di Pasar Pondok Gede, Bekasi. Dia menyatakan saat ini harga bawang putih berada di kisaran Rp 56 ribu per kg.

Meskipun masih jauh dari harga normal, menurut Johan harga tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan Rp 60 ribu per kg.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang lain, yaitu Ali. Dia menyatakan harga bawang putih di warung miliknya saat ini berkisar Rp 58 ribu per kg.

“Masih mahal tapi standar sih dibanding kemarin. Sudah turun tiga harian,” ujar Ali pada Liputan6.com, di Bekasi, Senin, 29 April 2019.

Selain bawang putih, bawang merah juga mengalami penurunan harga. Saat ini harga bawang merah berkisar Rp 32 ribu hingga Rp 38 ribu per kg.

Tidak hanya itu, harga tomat pun juga sudah mulai turun sejak lima hari belakangan ini.

“Tomat udah agak turun Rp 16 ribu per kg, kan sebelumnya harganya Rp 18 ribu pee kg,” kata Ali.

Sementara itu, harga bawang bombay masih enggan turun di harga Rp 26 ribu per kg, yang sebelumnya hanya Rp 18 ribu per kg.

Sedangkan untuk harga komoditas sayuran masih terpantau normal belum ada kenaikan sama sekali. Namun beberapa pedagang memprediksi harga-harga sayuran akan naik menjelang Ramadan.

 

Menko Darmin Minta Mendag Segera Beri Izin Impor Bawang Putih

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik  (Perum Bulog) Budi Waseso mengungkapkan dirinya belum bisa mengimpor 100 ribu ton bawang putihuntuk memenuhi kebutuhan menjelang Ramadan. Hal ini karena pelaksanaan impor dihalangi oleh seorang menteri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menegaskan bahwa dalam rapat koordinasi (Rakor) terakhir telah diputuskan untuk memberikan penugasan pada Bulog untuk mengimpor bawang putih.

"Kami sudah rapat kemarin dan kami sudah bilang supaya penugasan untuk Bulog itu dikeluarkan," kata dia, saat ditemui, di Kantornya, Jakarta, Senin, 29 April 2019.

Meskipun demikian, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini enggan menjelaskan secara rinci terkait hal apa saja yang mengganjal pemberian izin pada Bulog untuk melakukan impor. "Tanya ke (Kementerian) Perdagangan," imbuh dia.

"Kita sudah bicarakan dalam rapat terakhir minggu lalu. Supaya selain yang swasta diberikan juga penugasan kepada Bulog," lanjut Darmin.

Dasar pertimbangan pemberian izin impor kepada Bulog, kata dia, dikarenakan harga komoditas bawang putih di pasaran yang mulai bergerak naik.

"Karena kalau situasi sudah mulai mendesak, pemerintah selalu penugasan Bulog. Dan kita menganggap ini agak mendesak karena harganya sudah bergerak naik," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya