Sengketa Dagang AS-China Memanas Dorong Harga Emas Naik

Selain emas, Kekhawatiran tentang dampak potensial sengketa perdagangan berkelanjutan telah membebani harga paladium.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Mei 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 06:45 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat seiring melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) dan investor yang memburu aset safe haven setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan jika kesepakatan perdagangan dengan China dalam bahaya dan mendorong saham global turun.

Kekhawatiran tentang dampak potensial sengketa perdagangan berkelanjutan pada pertumbuhan ekonomi juga telah membebani harga paladium, yang jatuh ke level terendah dalam empat bulan.

Melansir laman Reuters, Jumat 910/5/2019), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.284,55 per ounce, setelah sempat naik ke level tertinggi sejak 15 April di USD 1.291,39 pada hari Rabu. Sementara harga emas berjangka AS stabil 0,3 persen menjadi USD 1.285,20 per ounce.

"Harga emas cukup stabil seiring melemahnya ekuitas global dipicu kondisi kekhawatiran tentang perdagangan," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures.

Dia mengatakan jika pembicaraan perdagangan dalam beberapa hari ke depan akan membuat ketidakpastian.

Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa tarif impor barang-barang Tiongkok senilai USD 200 miliar akan meningkat menjadi 25 persen dari 10 persen, mulai hari Jumat. Ini tepat di tengah-tengah berlangsungnya pertemuan  dua hari antara Wakil Perdana Menteri China Liu Dia dan pejabat perdagangan utama Trump di Washington.

Tercatat jika Yen Jepang melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan terhadap dolar, sementara saham dunia turun untuk hari keempat.

 

Harga Logam Lainnya

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Emas, bersama dengan yen Jepang dan Treasury AS, dipandang sebagai investasi yang relatif aman di masa krisis politik dan keuangan.

Di sisi lain, melemahnya penjualan mobil di China dan luar negeri membuat paladium autokatalis di bawah tekanan.

Harga paladium jatuh untuk sesi keempat berturut-turut, sebesar 1,7 persen menjadi USD 1.295,50 per ounce. Harga logam ini telah jatuh sebanyak 4 persen ke level terendah sejak 4 Januari di awal sesi.

Sementara harga perak tergelincir 0,4 persen menjadi USD 14,78 per ons. Kemudian platinum turun 1 persen menjadi USD 848,25 per ons. Kedua logam mencapai posisi terendah satu minggu di awal sesi.

Harga Emas Kemarin

 Harga emas berjangka melemah seiring kenaikan harga selama tiga sesi berturut-turut didorong kekhawatiran negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China dan sentimen bursa saham AS.

Pada awal perdagangan, harga emas cenderung lebih tinggi seiring bursa saham global alami aksi jual pada pekan ini.

"Pasar sebagian besar memegang pola menjelang negosiasi perdagangan berisiko tinggi di AS pada Kamis pekan ini. Oleh karena itu pembicaraan perdagangan pada pekan ini dapat membuktikan untuk emas dan sentimen global secara umum,” ujar Analis Forex.com, Fawad Razaqzada, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (9/5/2019).

 

 
 
 "Jadi mengingat hal itu, kami tidak memiliki pandangan yang terlalu kuat tentang arah jangka pendek harga emas," ia menambahkan.

Harga emas untuk pengiriman Juni melemah USD 4,2 atau 0,30 persen ke posisi USD 1.281,40 per ounce setelah sentuh posisi tertinggi USD 1.292,80.

Harga perak untuk pengiriman Juli melemah 6,4 sen atau 0,4 persen ke posisi USD 14.862 per ounce. Bursa saham AS pun bervariasi pada perdagangan Rabu waktu setempat yang dipengaruhi negosiasi perang dagang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya