Hadapi Lebaran, BNI Siapkan Uang Kas Rp 21,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada periode awal mudik atau jelang Lebaran tahun ini menyiapkan uang kas sebesar Rp 21,6 triliun

oleh Septian Deny diperbarui 15 Mei 2019, 20:24 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 20:24 WIB
Hari Pelanggan Nasional, Nasabah Bank Dapat Bingkisan
Nasabah mendapat bingkisan usai mengambil uang dari ATM saat peringatan Hari Pelanggan Nasional di Kantor BNI Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (4/9). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memastikan kebutuhan para nasabah terhadap uang tunai jelang Lebaran 2019 akan terpenuhi.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan, pada periode awal mudik atau jelang Lebaran tahun ini, pihaknya menyiapkan uang kas sebesar Rp 21,6 triliun. Angka tersebut diyakini akan mencukupi kebutuhan nasabahnya selama periode tersebut.

"BNI siap memenuhi kebutuhan terhadap uang kas yang dapat mencapai puncaknya pada minggu ke-4 bulan Ramadan atau pada 27 Mei 2019 -2 Juni 2019,  yang dapat mencapai Rp 21,6 triliun,” ujar dia di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Dia menjelaskan, BNI juga telah memperhitungkan, kebutuhan uang nasabah selama Ramadan dan Idul Fitri 1440 Hijriah mencapai rata-rata Rp 14,3 triliun per minggu atau naik 5 persen dibandingkan dengan realisasi 2018.

"BNI memastikan kebutuhan mingguan itu terpenuhi," kata dia.

      

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BNI Aktifkan 79 Outlet

Layanan BNI. Dok BNI
Layanan BNI. Dok BNI

Sementara itu, Corporate Secretary BNI Meiliana menyatakan, pada masa libur Lebaran yaitu pada 1, 2, 8, dan 9 Juni 2019, BNI mengaktifkan 79 outlet Weekend Banking.  Di outlet weekend banking ini dilayani permintaan pembukaan rekening, tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BNI, penampungan setoran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non BBM Pertamina, serta menampung setoran penerimaan negara.

"Kemudian pada tanggal 3, 4, dan 7 Juni 2019, atau ketika Cuti Bersama berlangsung, BNI mengoperasikan 68 outlet untuk memberikan layanan pembukaan rekening, tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BNI, penampungan setoran Bahan Bakar Minyak (BBM)  Pertamina banknotes, dan melayani billpayment," jelas dia.

Pada hari kedua, Idul Fitri 2019 atau pada 6 Juni 2019, BNI masih tetap mengoperasikan 27 outletnya. Namun kali ini hanya dibuka khusus untuk melayani setoran BBM dan NonBBM Pertamina.

"Pada hari pertama Libur Lebaran 2019, kami menutup seluruh outlet. Namun, layanan perbankan tetap dapat diberikan melalui channel-channel elektronik BNI setiap harinya, baik ATM, internet banking, SMS banking, mobile banking, maupun Call Center BNI pada nomor 1500046. Kami sarankan nasabah mengaktifkan seluruh channel-channel elektronik tersebut sebelum mudik dengan mendatangi outlet BNI terdekat. Dengan demikian seluruh channel layanan yang BNI miliki sudah dapat dinikmati setiap saat dan lebih maksimal,” tandas dia.

 

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BI Siapkan Rp 217,1 Triliun

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Sentral telah bersiap diri untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat. Pada tahun ini, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal mencapai Rp 217,1 triliun pada momen Ramadan dan Idul Fitri.

Deputi Gubernur, Rosmaya Hadi menyebutkan, angka kebutuhan uang tunai tersebut tumbuh 13,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

"Kenaikan ini dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta," kata dia, pekan ini.

Dia menuturkan, kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada 2019 diperkirakan terjadi di seluruh satuan kerja (satker) kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang hanya di tempat resmi. Hal tersebut untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat diimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan dilihat, diraba dan diterawang serta cara merawat rupiah dengan lima Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi)," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya