Digitalisasi Bikin Bank Mandiri Hemat Ratusan Miliar Rupiah

Pembukaan kantor cabang baru Bank Mandiri makin berkurang tiap tahunnya.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 16 Mei 2019, 20:29 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 20:29 WIB
Kuartal I 2019, Bank Mandiri Cetak Laba Rp 7,2 Triliun
Nasabah melakukan transaksi di ATM Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih Rp 7,2 Triliun pada Kuartal I 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat PT Bank Mandiri Tbk semakin giat mengembangkan digitalisasi perbankan. Hasilnya, bank BUMN tersebut mampu hemat hingga ratusan miliar rupiah.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, untuk membuka satu kantor cabang diperlukan setidaknya Rp 1,5 miliar. Maka tidak heran jika tahun ini pembukaan kantor cabang baru Bank Mandiri makin berkurang tiap tahunnya.

"Cabang dalam satu tahun kita buka 100-120 itu cabang reguler dan mikro. Tetapi tahun ini dan tahun lalu menurun drastis, 50 kantor cabang dan tahun ini cuma 10 kantor cabang,” jelasnya usai RUPS di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Jadi, jika saat ini Bank Mandiri hanya membuka 10 kantor per tahun maka mereka akan menghemat biaya pengeluaran hingga ratusam miliar.

Hery menambahkan digitalisasi di Bank Mandiri telah memegang peran yang begitu penting karena per bulannya jumlah transaksi yang dihasilkan dapat mencapai Rp 80 juta.

"Sekarang 80 juta transaksi per bulan sudah lewat, kami sebutnya channel elektronik. Kalau di cabang tinggal 8-10 persen saja transaksi yang digunakan dan itu akan turun terus," ungkapnya.

Bank Mandiri juga telah mengalokasikan dana belanja modal atau capek untuk mengembangkan digitalisasi hingga Rp 2,4 triliun dari total Rp 4,8 triliun.

"Capexnya Rp 4,8 triliun. Tapi untuk sistem informasi ini setengahnya yaitu Rp 2,4 triliun, da itu digunakan untuk mengembangkan IT," jelasnya.

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

5 Juta Nasabah Bank Mandiri Migrasi ke LinkAja

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Mandiri telah menyelesaikan proses migrasi e-cash ke aplikasi pembayaran LinkAja. Hal itu disampaikan oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans.

"Sudah selesai, jadi secara umum semua yang sudah dimigrasikan, kita sudah migrasikan," kata dia saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (13/5).

Dia mengungkapkan sebanyak lima juta nasabah e-cash saat ini sudah migrasi ke aplikasi LinkAja. 

"Kalau dari Bank Mandiri kira-kira lima juta e-cash sudah kami migrasikan ke LinkAja," ungkapnya.

Dia menegaskan semua nasabah tersebut sudah dapat bertransaksi menggunakan LinkAja sebelum lebaran ini.

"Sudah bisa dipakai untuk Lebaran tahun ini," tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Sales PT Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan pengguna terdaftar aplikasi pembayaran nontunai LinkAja, saat ini mencapai 32 juta sedangkan pengguna aktif layanan teknologi finansial yang segera diluncurkan dalam waktu dekat tersebut sekitar 32 juta.

"Kami mengharapkan periode Ramadan dan mudik Lebaran bisa menambah registered user jadi 40 juta dan main user dapat meningkat hingga 3,5 juta," kata Sukardi dikutip Antara, Rabu (1/5).

Untuk mengoptimalkan layanan saat Ramadan dan Idul Fitri (Rafi) 2019, LinkAja menyasar sejumlah merchant layanan publik seperti operator jalan tol dan SPBU. Hingga saat ini sudah ada sekitar 131.000 merchant yang kerja sama.

Bank Mandiri Siapkan Rp 1,9 Triliun Sehari Saat Ramadan

Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perbankan ikut bersiap dalam menghadapi momen Ramadan. Seperti PT Bank Mandiri Tbk yang menyiapkan dana tunai sebesar Rp 54,9 triliun atau sekitar Rp 1,9 triliun per hari untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat pada Bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1440 H. Antisipasi tersebut akan diberlakukan selama 28 hari kerja pada 13 Mei – 9 Juni 2019.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, alokasi dana tunai harian tersebut meningkat sekitar 19 persen dari rata-rata kebutuhan harian pada kondisi normal.

“Alokasi dana tunai yang disiapkan tersebut telah memperhitungkan kebutuhan dana masyarakat, terutama nasabah korporasi mengingat masa pembayaran gaji bulan Mei diperkirakan akan berbarengan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) pada sekitar akhir Mei,” ungkap Hery di kantornya, Kamis (9/5/2019).

Dari besaran tersebut, dia melanjutkan, Bank Mandiri mengalokasikan sekitar 82 persen untuk memenuhi ketersediaan dana di mesin-mesin ATM Mandiri, sedangkan 18 persen akan ditempatkan di kantor cabang.

“Untuk mengantisipasi peningkatan transaksi tunai di ATM menjelang libur Idul Fitri, kami akan melakukan pengisian limit maksimal di setiap ATM Mandiri sejak pekan kedua Mei hingga pekan pertama Juni 2019,” imbuh Hery.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya