Kementerian PUPR Siapkan Rumah dengan Harga Terjangkau Buat Milenial

Adanya kenaikan harga rumah yang terus naik tentunya mempengaruhi daya jangkau kaum milenial dalam memperoleh subsidi di sektor perumahan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Jun 2019, 11:02 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 11:02 WIB
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam acara Indonesia Housing Forum, Rabu (19/6/2019).
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam acara Indonesia Housing Forum, Rabu (19/6/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan terus mendorong para generasi milenial untuk dapat memiliki rumah yang layak huni. Diperkirakan pada 2019 ini sebanyak 81 juta milenial di Indonesia menjadi potensi bagi pasar perumahan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, salah satu permasalahan yang akan dihadapi generasi milenial di masa mendatang adalah tantangan dalam mendapatkan rumah.

Menurut Khalawi, adanya kenaikan harga rumah yang terus naik tentunya mempengaruhi daya jangkau kaum milenial serta hambatan dalam memperoleh subsidi di sektor perumahan.

"Pemerintah saat ini sedang mengupayakan penyediaan perumahan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para generasi milenial melalui Program Satu Juta Rumah," ujar dia saat membuka acara Indonesia Housing Forum di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Berdasarkan data yang ada, generasi milenial merupakan generasi yang secara umum lahir antara periode 1980 hingga awal tahun 2000-an. Kaum milenial merupakan populasi dengan segmentasi yang luas dan tersebar di setiap kelas sosial dan budaya.

Saat ini, jumlah penduduk generasi milenial diperkirakan sebanyak 30 persen dari jumlah penduduk warga negara Indonesia. Pada 2020, diperkirakan jumlahnya akan melonjak hingga sekitar 60 persen dari total populasi Indonesia.

Pertumbuhan populasi generasi milenial yang terus bergerak naik turut beriringan dengan meningkatnya kebutuhan akan perumahan yang layak huni, berkualitas, serta terjangkau di masa mendatang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hunian Sewa

Hunian Vertikal di Ibu Kota Terus Bertambah
Aktivitas pekerja menggunakan elevator menyelesaikan pembangunan apartemen atau hunian vertikal di Jakarta, Selasa (16/4). Data Colliers International mencatat pada kuartal I-2019 tambahan pasokan apartemen sebanyak 1.847 unit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Khalawi melanjutkan, milenial saat ini pada umumnya lebih memprioritaskan hunian sewa di pusat kota seperti apartemen yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum dan memiliki kemudahan dalam akses internet. Hal tersebut beriringan dengan karakter milenial yang merupakan generasi konsumtif dan bergantung pada pola hidup digital.

"Tapi saya kira rumah sewa itu paling tepat untuk mereka. Di pusat-pusat kota, karena mereka dinamis, konsumtif, dan pinginnya yang full WiFi. Jadi mereka kehidupannya yang seperti itu," ujar dia.

Dia berharap, Kementerian PUPR melalui Program Satu Juta Rumah bisa menjangkau kebutuhan kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa ke depannya.

"Saya juga berharap generasi milenial dapat memberikan masukan atas inovasi kebijakan terutama terkait skema penyediaan perumahan yang berguna bagi penyediaan perumahan layak huni untuk MBR dan generasi milenial," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya