Liputan6.com, Jakarta Memilih sekolah untuk anak bukan sekadar mempertimbangkan kurikulum. Pakar pendidikan sekaligus founder Tes Bakat Indonesia, Monic Christian, menekankan pentingnya menentukan prioritas utama sebelum memilih sekolah.
“Orang tua perlu membuat family goal terlebih dahulu. Dari situ, bisa ditentukan apakah yang lebih diutamakan adalah kurikulum, lingkungan, biaya, atau nilai-nilai tertentu seperti agama dan karakter,” ujar Monic, dikutip dari tayangan Mom on Duty Liputan6.com, Sabtu (15/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Ia juga menyoroti pentingnya survei sekolah secara langsung. Salah satu trik yang ia gunakan adalah datang saat jam istirahat atau makan siang. “Kalau datangnya hanya saat sesi presentasi, yang terlihat hanya sisi terbaik sekolah. Tapi kalau saat istirahat, kita bisa melihat bagaimana anak-anak berinteraksi dan budaya di sekolah tersebut,” jelasnya.
Advertisement
Selain itu, Monic menyarankan orang tua untuk memahami karakter anak sebelum memilih kurikulum. Beberapa kurikulum yang umum di Indonesia. Antara lain Kurikulum Merdeka, yang mengadopsi metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis proyek. Lalu ada kurikulum, Cambridge yang berfokus pada akademik dengan sistem yang lebih terstruktur. Dan kurikulum IB (International Baccalaureate), yang menekankan pada pemahaman konsep melalui eksplorasi dan proyek.
“Setiap kurikulum punya kelebihan dan kekurangan. Yang penting, pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak,” tambah Monic.
Untuk memahami potensi anak lebih dalam, orang tua bisa melakukan observasi atau mengikuti tes minat bakat. Dengan begitu, pilihan sekolah dan kegiatan tambahan bisa lebih tepat sasaran. “Jangan sampai anak masuk sekolah atau les hanya karena ikut-ikutan, padahal belum tentu sesuai dengan bakat dan minatnya. Akhirnya malah buang waktu dan biaya,” kata Monic.
Siapkan Masa Depan Pendidikan Anak dengan Instrumen Investasi Ini
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat biaya pendidikan di Indonesia meningkat sekitar 10-15% per tahun. Hal ini menjadi perhatian serius bagi orang tua yang anaknya memasuki usia sekolah.
Bersamaan dengan itu, harga barang terus naik setiap tahun karena dampak inflasi. Namun, dengan perencanaan yang tepat, kenaikan ini bisa diantisipasi. Salah satu cara terbaik adalah memulai persiapan dana pendidikan anak sedini mungkin.
Obligasi dapat menjadi pilihan investasi yang cerdas untuk membantu mencapai tujuan tersebut. Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang cukup aman dan efektif, terutama untuk kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan.
Obligasi Layak Dipertimbangkan
Beberapa alasan mengapa obligasi layak dipertimbangkan, antara lain resiko rendah dan stabilitas tinggi. Obligasi pemerintah, misalnya, dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling stabil. Anda tidak perlu khawatir tentang kehilangan dana akibat fluktuasi pasar.
Imbal hasil yang konsisten. Obligasi menawarkan bunga yang dibayarkan secara berkala. Ini memberikan aliran pendapatan tetap yang dapat digunakan kembali untuk menambah tabungan pendidikan.
Perlindungan terhadap inflasi. Beberapa jenis obligasi pemerintah, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), memberikan bunga yang menyesuaikan dengan inflasi. Dengan begitu, nilai uang Anda tetap terjaga meskipun biaya pendidikan terus meningkat. Tak kalah menarik, modal awal yang terjangkau. Anda bisa mulai berinvestasi di obligasi hanya dengan Rp1 juta. Ini membuatnya menjadi pilihan yang mudah diakses bagi siapa saja, termasuk investor pemula.
Advertisement
Panduan Praktis
Melansir Ajaib Sekuritas, berikut panduan praktis menyiapkan dana pendidikan lewat obligasi:
1. Kenali Jenis ObligasiPelajari berbagai jenis obligasi yang tersedia, seperti obligasi pemerintah (ORI, SBR) atau obligasi korporasi. Sesuaikan pilihan Anda dengan kebutuhan dan profil risiko.
2. Tetapkan Target Waktu dan JumlahHitung kapan anak Anda akan membutuhkan dana besar, seperti untuk masuk sekolah atau universitas. Ini akan membantu menentukan durasi investasi yang ideal.
3. Konsultasi dengan Ahli KeuanganJika Anda masih bingung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan. Mereka dapat membantu Anda menyusun strategi investasi yang optimal.
4. Investasi Secara BertahapTidak perlu menunggu memiliki dana besar. Anda bisa memulai dengan jumlah kecil, namun konsisten, sehingga investasi terus berkembang.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)