Tiang Proyek Tol Lingkar Luar Bogor Ambruk, Ini Penjelasan Jasa Marga

Tiang proyek Tol Lingkar Luar Bogor yang ambruk disebabkan adanya kegiatan pengecoran beton di sekitar proyek pada pukul 05.15 WIB.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jul 2019, 10:58 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 10:58 WIB
Kepala tiang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang berada di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, ambruk pada Rabu (10/7/2019) dini hari.
Kepala tiang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang berada di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, ambruk pada Rabu (10/7/2019) dini hari. (Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengkonfirmasi, ambruknya kepala tiang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A Pier 109 arah menuju Parung. Kejadian ini disebabkan adanya kegiatan pengecoran beton di sekitar proyek pada pukul 05.15 WIB.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengoperasikan jalan Tol Bogor Outer Ring Road, Hendro Atmodjo, menjelaskan saat proses pengecoran beton berjalan, balok penyangga (formwork/cetakan Pier Head) tidak kuat sehingga melengkung dan mengakibatkan beton tumpah ke jalan arteri di bawahnya.

"Kejadian tersebut terjadi saat pengecoran pada Truck Mixer yang ke-22 dari total rencana 25 Truck Mixer. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sebanyak dua orang pekerja mengalami luka ringan akibat material dan saat ini sudah dalam perawatan,” jelas Hendro di Bogor, Rabu (10/9/2019).

 

Untuk sementara, PT MSJ telah menghentikan pekerjaan demi mengevaluasi metode pelaksanaan proyek secara menyeluruh bersama kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan konsultan PT Indec (Kerja Sama Operasi/KSO) agar kejadian yang sama tidak terjadi di waktu mendatang.

"Saat ini kami juga bekerjasama dengan Kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan yang menuju arah Parung dialihkan ke Simpang Yasmin lalu ke Simpang Semplak/Atang Sanjaya, begitupun sebaliknya. Kami menargetkan siang hari ini arus lalu lintas diupayakan dapat berfungsi normal kembali," tuturnya.

Untuk mengidentifikasi lebih lanjut penyebab terjadinya insiden ini, tim Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) akan melakukan peninjauan ke lokasi proyek Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Simpang Semplak).

"KKJTJ akan melakukan penelitian dan mengevaluasi penyebab kejadian ini. Nantinya hasil evaluasi tersebut akan diaplikasikan dalam metoda kerja agar kejadian yang sama tidak akan terulang lagi," pungkas Hendro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jasa Marga Anggarkan Belanja Modal Rp 27 Triliun Tahun Ini

Jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB dari Kedung Badak ke Yasmin sepanjang ruas 2,65 kilometer. (Dok Kementerian PUPR)
Jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB dari Kedung Badak ke Yasmin sepanjang ruas 2,65 kilometer. (Dok Kementerian PUPR)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 27 triliun pada tahun ini.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, perseroan membutuhkan belanja modal yang besar karena investasi yang masif dilakukan perusahaan sepanjang 2018.

Dia pun menjelaskan, belanja modal akan digunakan untuk menyelesaikan sekitar 5 ruas jalan tol baru. Itu antara lain Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 seperti Cinere-Serpong dan Serpong-Kunciran.

Lalu juga ada ruas tol Jakarta-Cikampek layang atau elevated, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Pandaan-Malang.

"Capex akan kita gunakan nanti sebanyak Rp 27 triliun untuk selesaikan ruas tol tadi hingga akhir tahun," jelas dia di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Sementara itu, Direktur Pengembangan Jasa Marga menjelaskan, perusahaan juga mengincar sejumlah proyek unsolicitied. Proyek tersebut seperti ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang sebelumnya dikenal dengan Cigatas, tol akses Patimban dan Ciranjang-Padalarang.

"Akses Patimban sekarang sedang di-review ulang trasenya," kata dia.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018, Jasa Marga sudah menyelesaikan tujuh ruas jalan tol baru sepanjang 318,75 km. Dengan capaian tersebut, panjang jalan tol yang telah dioperasikan Jasa Marga hingga akhir 2018 mencapai 1.000 kilometer (km).

Ketujuh jalan tol baru itu adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Segmen SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan (10,75 km), Bogor Ring Road Segmen Kedung Badak-Simpang Yasmin (2,65 km), dan Batang-Semarang (75 km).

Kemudian, Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura (32,65 km), Solo-Ngawi (90,43 km), Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Ngawi-Kertosono (87,02 km), dan Gempol-Pasuruan segmen Rembang-Pasuruan (Grati) (20,25 km).

Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 330 Miliar

Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A akan beroperasi secara fungsional mulai hari Senin, 24 Desember 2018 (sumber: DOK PT Jasa Marga (Persero) Tbk)
Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A akan beroperasi secara fungsional mulai hari Senin, 24 Desember 2018 (sumber: DOK PT Jasa Marga (Persero) Tbk)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018. Hasil RUPST, salah satunya memutuskan perseroan membagikan dividen sebesar Rp 330.390.000 sepanjang tahun 2018.

"Laba Jasa Marga 2018 yaitu Rp 2.200.000.000. Kami berikan dividen 15 persen sehingga Rp Rp 330.390.000 atau Rp 45 per lembar saham," ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Adapun sebagai informasi, pada 2018, perseroan menjaga pertumbuhan EBITDA mencapai Rp 6,02 triliun atau tumbuh 9,89 persen dari tahun 2017, sedangkan margin EBITDA sebesar 61,56 persen.

Desi menambahkan, perseroan juga memutuskan adanya perubahan nomenklatur direksi perusahaan dengan masa jabatan direksi meneruskan sisa masa jabatan masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya