Semester I 2019, SMF Raup Untung Rp 241 Miliar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan laba bersih di Semester I-2019 naik 9,56 persen

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Jul 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 16:30 WIB
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melakukan konferensi pers mengenai hasil kinerja perusahaan sepanjang semester I 2019.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melakukan konferensi pers mengenai hasil kinerja perusahaan sepanjang semester I 2019.

Liputan6.com, Jakarta PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan laba bersih di Semester I-2019 mencapai Rp241 miliar atau naik 9,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp220 miliar.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, Perseroan menargetkan, laba bersih pada tahun ini sebesar Rp453 miliar, yakni naik 3,6 persen dari Rp437 miliar pada tahun 2018.

"Sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2019 target laba bersih Rp453 miliar," tuturnya di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Adapun total aset SMF sampai dengan Semester I 2019 ini adalah sebesar Rp21,01 triliun, naik 25,13 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp16,79 triliun.

Lebih lanjut Ananta menjelaskan, untuk memperkuat peran SMF sebagai SMV, Perseroan juga aktif dalam merealisasikan beberapa program diantaranya yaitu program penurunan beban fiskal, program pembiayaan homestay di destinasi wisata, program pembangunan rumah di daerah kumuh, serta pembiayaan perumahan di daerah yang terdampak bencana (Program KPR SMF Paska Bencana).

Adapun sejak Agustus 2018 hingga saat ini, SMF bersama BLU PPDPP telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP, kepada 58.132 debitur dengan total penyaluran dana sebesar Rp 1,879 miliar melalui 10 bank penyalur KPR FLPP yang merupakan bagian dari realisasi Program FLPP 2018 sebesar Rp5,896 triliun

SMF Salurkan Pinjaman Rp 5,33 Triliun Sepanjang Semester I 2019

(Foto; Liputan6.com/Bawono Yadika0
Pencatatan obligasi SMF (Foto:Liputan6.com/Bawono Yadika)

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sepanjang semester I 2019 mampu menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 5,33 triliun atau 53,3 persen dari target 2019.

Adapun secara kumulatif total dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari 2006 sampai dengan 30 Juni 2019 mencapai Rp 52,846 triliun. Itu terdiri dari pembiayaan sebesar Rp 42,691 triliun dan sekuritisasi KPR sebesar Rp 10,15 triliun.

Dana yang telah dialirkan SMF tersebut telah membiayai 775 ribu debitur KPR yang terdiri dari 76 persen pembiayaan dan 24 persen sekuritisasi.

"Seluruh dana yang telah dialirkan, sepanjang semester I 2019 untuk program refinancing SMF telah membiayai kurang lebih 40 ribu debitur KPR yang terbagi atas 53,86 persen wilayah barat, 44,06 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 2,09 persen wilayah timur," tutur Direktur SMFHeliantopo di Kantor SMF, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Selama Semester I, BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini juga telah merealisasikan penerbitan Surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan IV dan MTN. Total obligasi yang diterbitkan sampai dengan bulan Juni Rp 4,861 triliun. Sampai dengan Juni 2019 Perseroan telah menerbitkan 36 kali surat utang.

RIncian Surat Utang

Paparan kinerja PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.
Paparan kinerja PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Penerbitan obligasi PUB IV Tahap VII tersebut SMF merilis tiga seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp677 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 8,000 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.

Obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp784,5 miliar, dengan tingkat bunga tetap 8,800 persen berjangka waktu 3 tahun, dan obligasi seri C bernilai pokok Rp425 miliar, dengan bunga tetap 9,250 persen berjangka waktu 5 tahun.

Sedangkan untuk penerbitan MTN VIII sebesar Rp500 miliar berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi. Dan PUB IV Tahap VIII merilis dua seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp522 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,750 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi dan Obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp1 Triliun 989 Miliar, dengan tingkat bunga tetap 8,450 persenberjangka waktu 3 tahun.

Adapun penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR). Hal tersebut merupakan bentuk dukungan SMF untuk memperluas akses ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya