Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan terdapat sejumlah cara untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan mobil listrik di tanah air. Perpres kendaraan listrik hanya merupakan salah bentuk dukungan.
Contoh lain yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menunjukan teladan dalam pemanfaatan mobil listrik. Misalnya dengan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional para menteri.
"Iya menteri juga harus mencontohkan misalnya Camry tetapi Camry electric car atau hybrid car. Kan itu nanti orang lihat bahwa negara kita serius memulai itu," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menerbitkan payung hukum seperti Perpres terkait mobil listrik merupakan hal yang sangat penting. Namun, selain itu, pemanfaatan mobil secara nyata tetap harus dilakukan.
"Menurut saya bukan hanya dari Perpres saja tetapi lakukan juga, ganti mobil menterinya pakai elektrik semua. Jadi mesti harus ada action-nya juga gitu. Atau mall bebaskan atau beri prioritas elektrik car, bisa kan seperti itu," ujar dia.
Meskipun sederhana, tindakan itu, dapat memberikan sinyal kepada masyarakat luas bahwa pemerintah memberikan perhatian pada pengembang mobil listrik di Indonesia.
"Emang kecil tetapi itu akan mendorong orang untuk merubah ini dari kendaraan biasa ke electrical. Mesti ada hal hal seperti itu, tidak hanya insentif perpajakan saja," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hyundai Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Karawang
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menerima delegasi Hyundai Motors Group yang dipimpin oleh Executive Vice Chairman Hyundai, Euisun Chung, di Kantornya, Jakarta. Pertemuan keduanya merupakan tindak lanjut rencana investasi mobil listrik Hyundai di Indonesia.
"Hyundai itu mau investasi apa mungkin USD 1 milar kira-kira. Dan sudah dapat tanahnya mereka di Karawang," katanya Menko Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
BACA JUGA
Menko Luhut mengatakan peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dilakukan secepatnya. Sejauh ini pemerintah tengah mengebut proses perizinan agar segera bisa diselesaikan.
Selain di Karawang, Menko Luhut menyebut Hyundai juga tertarik ingin membangun pabrik di daerah Jawa Tengah. Kendati demikian, untuk lokasi percisnya hingga saat ini masih belum ditentukan.
"Belum tau tanahnya di mana tapi udah ditawarkan Pak Gubernur 2-3 ribu hektare nanti mungkin di situ diambil salah satu berapa 100 hektare atau berapa gitu," jelasnya.
Sementara itu terkait dengan pabrik bahan baku baterai lithium sendiri, tidak menutup kemungkinan Hyundaiakan membangun bersamaan di daerah dua kawasan tersebut atau di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
"Kita lihat apakah bikin di Morowali atau kita bikin di sini. Tapi kan baterainya sudah ada dan lain-lain akan kita itu kan," pungkasnya.
Advertisement