Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan adanya penambahan kursi pimpinan MPR sebanyak 10 orang. Dengan adanya penambahan tersebut, artinya pemerintah harus menyediakan anggaran yang lebih besar untuk gaji dan operasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya belum mengkaji kebutuhan anggaran yang diperlukan apabila pimpinan MPR bertambah.
"Kalau sudah ditetapkan kita akan lihat," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8).
Advertisement
Baca Juga
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, sejauh ini pihaknya belum ada pembicaraan khusus dengan MPR. Kemenkeu masih menunggu keputusan pasti terkait penambahan tersebut.
"(Sudah ada pertemuan?) Bukan itu dulu, tapi kebijakannya dulu harus diputuskan, kebijakannya saja belum pasti, kita tunggu saja dulu. Kalau kebijakannya pasti kita akan bicarakan tahap berikutnya, supaya ada kepastian," jelasnya.
Askolani menambahkan, hingga kini belum ada permintaan penambahan anggaran MPR khusus. "Kan belum, nanti lihat saja, semua ada kebijakannya, kalau kebijakannya belum pasti jangan berandai-andai," jelasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengusulkan adanya penambahan kursi pimpinan MPR. Dia mengusulkan jumlah pimpinan ditambah menjadi 10 orang.
"Awal periode ini kan pimpinan MPR 5 orang. Setelah beberapa saat, dirubah menjadi 8 orang. Tentu sangat baik jika pimpinan yang akan datang disempurnakan menjadi 10 orang dengan rincian 9 mewakili fraksi-fraksi dan 1 mewakili kelompok DPD. Soal siapa ketuanya, bisa dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat," kata Saleh pada wartawan, Senin (12/8).
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di Depan Milenial, Sri Mulyani Pamer Dana Pendidikan Rp 505 Triliun di 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah mengalokasikan dana pendidikan sebesar Rp505,8 triliun pada APBN 2020.
Anggaran tersebut meningkat 29,6 persen dibandingkan realisasi anggaran pendidikan pada 2015 lalu yang hanya sekitar Rp390,3 triliun.
"Tahun depan Rp 505 triliun dana pendidikan, itu kenaikan yang luar biasa. Butuh banyak sekali. Di dalam dana pendidikan itu ada dana operasional sekolah," tuturnya di Istora Senayan, Minggu (18/8/2019).
Sri Mulyani menjelaskan, generasi muda seharusnya dapat mengoptimalkan kenaikan anggaran alokasi dana pendidikan ini secara optimal dari Pemerintah.
"Baru saja kemarin tanggal 16 Agustus Presiden sampaikan RAPBN 2020. Teman-teman kalau mau lihat (RAPBN 2020) secara sepintas akan muncul banyak ide. Jadi saya bayangkan di situ akan banyak sekali ide dari para teknopreneur, mengelola dan running management of school itu luar biasa penting," ujarnya.
Adapun sebagai informasi APBN dana pendidikan dari tahun 2017 tercatat terus mengalami kenaikan. Tahun 2017 dana pendidikans sebesar Rp406,1 triliun sedangkan RAPBN dana pendidikan pada tahun 2020 senilai Rp505,8 triliun.
"Ada yang pernah mengkritik biaya untuk penelitian kecil, maka kita naikkan biaya penelitian. Namun pada saat yang sama kita juga menaikkan untuk perguruan tinggi diberikan dana abadi," papar Sri Mulyani.
Advertisement
Sri Mulyani: Generasi Muda Jadi Tulang Punggung Ekonomi Digital RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kemajuan serta keterbukaan era ekonomi digital saat ini memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitasnya.
Hal itu ia sampaikan pada acara The Nation Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia dengan tema Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital – Indonesia Maju di Istora Senayan siang ini.
"Ini memberikan suatu contoh nyata dan sekaligus inspirasi bahwa kalau Anda punya ide dan kemauan dan anda memiliki skill maka anda mampu untuk menciptakan suatu enterpreneurship yang mana digital ekonomi menjadi basis anda," tuturnya di Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Dia melanjutkan, anak-anak muda Indonesia pada dasarnya telah menunjukan kontribusi signifikan pada kemajuan ekonomi digital.
"Banyak anak-anak muda di Indonesia menjadi teknopreneur. Kita mengetahui mengenai Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak dan seluruh decacorn atau unicorn yang sudah muncul," ujarnya.
Pihaknya pun menegaskan, pemerintah selaku regulator akan terus menerapkan kebijakan yang dapat membangun kultur teknopreneur kedepan semakin terus menggeliat.
"Pemerintah melalui berbagai program dan policy-nya terus akan menciptakan suatu ekosistem yang diharapkan akan mampu menumbuhkan banyak sekali teknopreneur maupun berbagai pelaku ekonomi digital," kata Sri Mulyani.