Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi menyatakan ketertarikan untuk dapat ikut menggarap salah satu proyek jalan tol di Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah mempersiapkan pelelangan paket pengerjaan 7 ruas tol baru dengan total nilai investasi Rp 151,1 triliun pada 2019.
"Iya, tertarik ada," ungkap Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Lukman Hidayat saat ditanyai rekan wartawan usai sesi konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sebagai informasi, sebanyak 7 jalan tol yang akan dilelang pada tahun ini merupakan ruas jalan tol usulan dari pihak badan usaha. Antara lain;
1. Tol Semanan-Balaraja (31,9 km)
2. Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (38,6 km)
3. Tol akses menuju Pelabuhan Patimban (37,7 km)
4. Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (18,4 km)
5. Tol Yogyakarta-Bawen (77 km)
6. Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo (91,93 km)
7. Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (7,35 km)
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masih Dikaji
Lukman melanjutkan, sebelum memutuskan untuk mengikuti proses lelang, pihaknya bakal mengkaji beberapa kriteria terhadap proyek tol yang menjadi target.
"Kita lihat-lihat dulu. Pertama kemampuan keuangan kita. Kedua, kita juga musti lihat kira-kira trafiknya. Ketiga, ada kaitannya enggak tol itu dengan bisnis-bisnis kita yang lain," urainya.
Saat ditanya ruas tol mana yang jadi bidikan, ia belum bisa menyebutkan secara pasti. Namun, Lukman sempat mengusung ketertarikan pada dua ruas tol ini.
"Kayak di Kulon Progo kan bikin airport. Walaupun airport buka milik kita, tapi kita berharap seperti itu. Itu salah satu. Tapi kan kita tertarik yang lain juga, misalkan Bawen-Yogya," ujar dia.
Â
Advertisement
Perkiraan Konstruksi
Jika benar pemerintah akan memulai proses pelelangan pada tahun ini, sambungnya, maka pengerjaan proyek tol-tol tersebut akan bisa dilakukan oleh kontraktor pemenang tender pada 2020.
"Tendernya kan itu tahun ini. Ya rencananya kan tahun ini diumumkan. Berarti paling tidak pelaksanaannya tahun depan," pungkas Lukman.