Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 90 hari lagi. Agenda rapat tersebut untuk menetapkan direktur utama BTN. Hal ini sehubungan dengan mundurnya Suprajarto pasca ditunjuk sebagai Dirut di Bank tersebut.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengungkapka pemberian waktu 90 hari tersebut sesuai aturan anggaran dasar perseroan yang bersangkutan.
“Jadi, 90 hari setelah itu harus ada RUPS lagi. Di dalam anggaran dasarnya menyampaikan seperti itu,” kata dia saay ditemui di Gedung BNI Pejompongan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Adapun saat ini posisi Dirut BTN diisi oleh pelaksana tugas harian (Plh) yakni Oni Febriarto Rahardjo. Oni saat ini menjabat sebagai Direktur Commercial Banking
Kendati demikian, dia menyebutkan pihaknya belum mengetahui akan kembali mengajak Suprajarto untuk memimpin Bank BTN ke depan atau tidak.
Namun dia menegaskan dari sisi kapabilitas Suprajarto dinilai telah memumpuni memimpin Bank BTN. Setidaknya pengalaman Suprajarto mampu mengakselarasi visi dan misi Bank BTN ke depan, terutama permasalah Backlog 11 juta rumah di Indonesia.
"Apalagi pada 2030 tambah 70 juta lagi backlognya. Justru potensi ke depan untuk maju jauh lebih besar lagi. Jadi bagaimana kita mengakselerasi itu yang utama. Pak Supra saya yakin bisa karena pengalamannya kemana-mana,” tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Baru Diangkat, Suprajarto Mundur dari Dirut BTN
Sebelumnya, Suprajarto menyatakan mundur dari Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Padahal baru beberapa jam sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN menetapkan dirinya menggantikan Maryono menjadi orang nomor satu di BTN.
"Saya tidak dapat menerima keputusan itu. Untuk itu saya memutuskan mengundurkan diri dari keputusan RUPSLB tersebut," kata dia di Restoran Tesate Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Dalam pernyataan tersebut, Suprajarto juga mengklaim tidak dilibatkan dalam proses pemilihan direksi BTN tersebut. "Saya enggak diajak bicara," tegasnya.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis ini. Rapat tersebut memutuskan adanya penggantian Direktur Utama (Dirut) semula Maryono menjadi Suprajarto. Suprajarto sendiri sebelumnya merupakan Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
“Susunan pengurus bank sesuai hasil RUPSLB ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam memenuhi target bisnis sekaligus menjawab tantangan masa depan. Kami optimistis menjadikan soliditas pengurus bank sebagai modal dan semangat untuk menjadikan kinerja bisnis BTN menjadi lebih baik,” kata Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul menjelaskan usai pelaksanaan RUPSLB BTN di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Advertisement