Liputan6.com, Jakarta Pasca kerusuhan yang terjadi di Jayapura, sejumlah warga nampaknya mulai meninggalkan wilayah tersebut. Terbukti jumlah penumpang di Bandara Sentani mengalami peningkatan 10 persen
Kepala Bandara Sentani Anthonius Praptono kepada Antara, Sabtu petang mengakui aktivitas penumpang yang terbang melalui Bandara Sentani, Sabtu (31/8) mengalami kenaikan.
Advertisement
“Memang terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 10 persen dan diduga akibat demo anarkis,” jelas Anthonius seperti dikutip dari Antaranews, Minggu (1/9/2019).
Anthonius mengatakan, dari laporan yang diterima, Sabtu (31/8) pesawat Sriwijaya tujuan Timika mengangkut 111 penumpang, tujuan Timika 89 penumpang dan Manokwari 63 penumpang. Sedangkan dari maskapai lainnya masih menunggu laporan lengkapnya.
Pasca kerusuhan yang sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat di Jayapura kini berangsur pulih dan warga mulai beraktivitas.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Usai Kerusuhan, Lima dari Delapan SPBU di Jayapura Sudah Beroperasi
Sebanyak lima dari delapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Jayapura, Papua, Sabtu, beroperasi normal pascaaksi unjuk rasa, yang berlangsung di kota tersebut pada Kamis (29/8/2019).
Unit Manager Communication, Relation, dan CSR PT Pertamina (Persero) MOR VIII Brasto Nugroho mengatakan, kondisi Papua terkini ada lima dari delapan SPBU di Kota Jayapura beroperasi dan tiga lainnya belum.
"Belum beroperasinya tiga SPBU itu karena alasan keamanan yakni SPBU Waena dan SPBU Kotaraja. Sedangkan SPBU Dok V Bawah tidak dapat beroperasi karena dua alat dispensernya dirusak saat aksi demo," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (31/8/2019).
Ia juga memastikan persediaan BBM di lima SPBU Papua tersebut dalam kondisi aman. Nantinya apabila persediaan BBM SPBU menipis maka pengisian dapat dilakukan sesuai prosedur atau permintaan dari SPBU tersebut.
Advertisement
Situasi Kondusif
Sementara itu, situasi Papua terkini, aktivitas masyarakat khususnya di wilayah Kota Jayapura saat ini terpantau berangsur pulih dan warga mulai membuka usahanya di pasar dan pertokoan.
Namun, pertokoan yang berada di kawasan Entrop sebagian besar belum beroperasi karena masih harus membersihkan toko dari puing akibat dibakar dan dilempari pendemo.
Puluhan ruko dan toko serta kendaraan roda dua dan empat yang ada di sepanjang jalan Entrop dibakar atau dirusak pendemo.