Pasca Kerusuhan Stok Elpiji di Jayapura Aman

Pertamina memastikan stok elpiji di Jayapura aman

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Sep 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 19:45 WIB
Stok LPG
Petugas melakukan proses pengisian gas LPG ke dalam tabung Elpiji ukuran 3 kg di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta, Jumat (3/5/2019). PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan LPG di bulan Ramadan dan tidak ada kenaikan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyata‎kan, stok Elpiji berbagai ukuran di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura dalam kondisi aman, pasca aksi masa yang terjadi pada pekan lalu.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho mengatakan, bahwa stok Elpiji untuk wilayah Jayapura dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 29 hari kedepan.

"Stok Elpiji rumah tangga untuk wilayah Jayapura yaitu 6.178 tabung dengan coverage days 29 hari dan LPG non-rumah tangga yaitu 404 tabung dengan coverage days 8 hari," kata Brasto, di Jakarta, Se‎lasa (3/9/2019).

Pertamina telah memastikan masyarakat dapat memperoleh gas Elpiji baik untuk produk Brightgas ukuran 5.5 Kilo gram (Kg), 12 kg, dan 50 kg pada 21 tempat penjualan yang tersebar di distrik-distrik wilayah Kota Jayapura dan Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Stok Elpiji sudah tersedia di beberapa outlet Elpiji khususnya SPBU di distrik-distrik Kota danKabupaten Jayapura yaitu Distrik Abepura, Distrik Muara Tami, Distrik Heram, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Jayapura Utara, dan Distrik Sentani,"tambahnya.

Untuk memastikan penyaluran Elpiji berjalan dengan optimal, hari ini (3/9/2019) pengiriman Elpiji dari agen akan dilakukan dengan pengawalan dari TNI.

"Pertamina terus memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat dan mendukung proses pemulihan situasi kondusif di wilayah Jayapura," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Usai Kerusuhan, Lima dari Delapan SPBU di Jayapura Sudah Beroperasi

SPBU di Jayapura Tutup
Sebanyak 17 stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Jayapura masih tutup. Hal ini menyusul situasi keamanan di Kota Jayapura dan sekitarnya yang belum kondusif. (Liputan6.com/ Katharina Lita)

Sebanyak lima dari delapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Jayapura, Papua, Sabtu, beroperasi normal pascaaksi unjuk rasa, yang berlangsung di kota tersebut pada Kamis (29/8/2019).

Unit Manager Communication, Relation, dan CSR PT Pertamina (Persero) MOR VIII Brasto Nugroho mengatakan, kondisi Papua terkini ada lima dari delapan SPBU di Kota Jayapura beroperasi dan tiga lainnya belum.

"Belum beroperasinya tiga SPBU itu karena alasan keamanan yakni SPBU Waena dan SPBU Kotaraja. Sedangkan SPBU Dok V Bawah tidak dapat beroperasi karena dua alat dispensernya dirusak saat aksi demo," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (31/8/2019).

Ia juga memastikan persediaan BBM di lima SPBU Papua tersebut dalam kondisi aman. Nantinya apabila persediaan BBM SPBU menipis maka pengisian dapat dilakukan sesuai prosedur atau permintaan dari SPBU tersebut.


Situasi Kondusif

SPBU di Papua
Pertamina MOR VIII melakukan pengawasan pada salah satu SPBU di Kota Jayapura. (Liputan6.com / Katharina Janur)

Sementara itu, situasi Papua terkini, aktivitas masyarakat khususnya di wilayah Kota Jayapura saat ini terpantau berangsur pulih dan warga mulai membuka usahanya di pasar dan pertokoan.

Namun, pertokoan yang berada di kawasan Entrop sebagian besar belum beroperasi karena masih harus membersihkan toko dari puing akibat dibakar dan dilempari pendemo.

Puluhan ruko dan toko serta kendaraan roda dua dan empat yang ada di sepanjang jalan Entrop dibakar atau dirusak pendemo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya