Kereta Api Logistik Yakin Target Pendapatan Rp 1,1 Triliun Bisa Tercapai

Kereta Api Logistik bakal melakukan konsolidasi untuk mengubah pola sistem angkutan barang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Sep 2019, 13:31 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 13:31 WIB
20160218-Kereta-Logistik-Jakarta-FF
Proses bongkar muatan KA Logistik saat tiba di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Logistik (KALOG), satu anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menargetkan pendapatan minimal Rp 1,1 triliun di 2019.

Plt Direktur Utama PT Kereta Api Logistik Hendy Helmy mengungkapkan, menginjak usia ke-10 pada hari ini, Kereta Api Logistik memantapkan posisi di industri logistik dengan memetakan beragam peluang dan menyiapkan langkah ekspansif untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Selama satu dekade ini, ia melanjutkan, Kereta Api Logistik telah berupaya memberikan kontribusi bagi kelancaran sistem logistik nasional. Diantaranya melalui konektivitas layanan KA Kontainer hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Mas, serta kawasan industri Karawang melalui Klari.

Dalam hal kinerja keuangan, ia menyampaikan, Kereta Api Logistik juga telah menunjukan pencapaian yang menggembirakan, yakni dengan meraup peningkatan pendapatan sebesar 27 persen.

"Tahun 2018 Kereta Api Logistikmembukukan pendapatan sebesar Rp 928,467 juta, atau meningkat 27 persen dari pendapatan tahun 2017 sebesar Rp 729,551 juta," jelas Hendy saat acara Family Gathering 10th Anniversary PT Kereta Api Logistik di Basketball Hall GBK, Jakarta, Sabtu (7/9/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Konsolidasi

20160218-Kereta-Logistik-Jakarta-FF
Petugas melintas di muatan KA Logistik di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2/). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia meneruskan, Kereta Api Logistik bakal melakukan konsolidasi untuk mengubah pola sistem angkutan barang. Bila hal ini sukses dilaksanakan, sambungnya, pendapatan perseroan bahkan bisa melonjak hingga Rp 1,5 triliun.

"Kita sih berharap malah justru dengan perubahan sistem organisasi, kita malah bisa sampai Rp 1,5 triliun. Tapi kita enggak mau terlalu muluk-muluk, karena kita masih dalam proses penjajakan sistem organisasi baru yang nanti quantum leap-nya akan lebih tinggi," tuturnya.

"Makanya kita ingin pakai target Rp 1,1 triliun dulu. Paling tidak itu tidak lebih rendah daripada tahun lalu lah," dia menambahkan.

 


Ekspansif

20170113- Kereta Peti Kemas Gedebage-Tanjung Priok Mulai Beroperasi-Jakarta- Faizal Fanani-0
Keberadaan kereta api peti kemas dari Gedebage, Bandung ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju ke terminal peti kemas diharapkan transportasi logistik lebih tepat waktu dan hemat biaya, Jakarta, Jumat (13/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hendy menyebutkan, dalam momentum keberhasilan menjalani 10 tahun perjalanan dan pertumbuhan, Kereta Api Logistik telah menyiapkan langkah ekspansif untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri logistik. Diantaranya melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas, baik dari sisi Infrastruktur, sarana, SDM, proses bisnis, serta inovasi.

"Dalam mempersiapkan pengembangan bisnis, Kereta Api Logistik memastikan bahwa program yang dicanangkan selaras dengan program PT KAI selaku Induk perusahaan serta pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan dalam optimalisasi angkutan barang berbasis kereta api," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya