Genjot Daya Saing, Sektor Logistik Implementasikan Industri 4.0

Pembangunan infrastruktur, membuat kinerja logistik Indonesia meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 11:08 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 11:08 WIB
Ilustrasi kargo
Bisnis logistik Indonesia masih sering menghadapi banyak kendala. Apa yang harus dilakukan?

Liputan6.com, Jakarta - Sektor logistik merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Sejumlah upaya perbaikan logistik, termasuk melalui pembangunan infrastruktur, membuat kinerja logistik Indonesia meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Perbaikan ini pun membawa Indonesia kini berada di peringkat ke-46 secara global dibandingkan tiga tahun lalu yang bertengger di peringkat ke-63, menurut Indeks Kinerja Logistik Bank Dunia.

Dengan pesatnya perkembangan sektor logistik dan seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi, Logisly hadir di Indonesia untuk menjembatani pengguna jasa truk dengan ribuan truk milik pengusaha kecil dan menengah (UKM). Logisly merupakan perusahaan e-forwarding rintisan yang mempertemukan pengguna (shipper) dan penyedia jasa (transporter) logistik.

CEO dan Co-Founder Logisly Roolin Njotosetiadi menyatakan saat ini sektor logistik di Indonesia tumbuh sejalan dengan pertumbuhan sektor lainnya seperti e-commerce.

Namun sayangnya, secara umum manajemen perusahaan truk yang ada saat ini masih banyak yang bersifat  tradisional sehingga seringkali ditemukan truk berjalan tanpa muatan atau hanya berada di pool saja karena tidak adanya order dari pengguna sehingga secara bisnis merugikan pemilik usaha truk.

“Logisly hadir dengan platform teknologi B2B [business to business] untuk  meningkatkan utilisasi truk. Dengan teknologi yang diaplikasikan secara digital, Logisly memungkinkan para pengusaha truk UKM untuk mendapatkan order dari shipper dari jaringan pengguna layanan Logisly, selain itu juga membantu memperbaiki cash flow yang lebih terjaga melalui sistem pembayaran yang diterapkan Logisly," jelas Roolin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Sejak awal berdiri pada April 2019 hingga September ini, sebanyak 5.000 transportir penyedia truk telah bergabung di platformnya. Secara total, Logisly menyatakan telah melayani setidaknya 1.000 pesanan dari shipper dalam masa operasinya yang belum lama ini. Mayoritas rute yang dilayani masih berada di Lintas Jabodetabek, diikuti Lintas Jawa-Sumatera dan Lintas Jawa-Bali.

Dengan teknologi yang ditawarkan Logisly, setiap perusahaan mendapatkan kepastian untuk mendapatkan truk. Setiap truk juga terkoneksi dengan GPS sehingga mudah untuk dipantau. Pesanan dan tagihan mengenai pengantaran barang juga dilakukan dalam bentuk digital sehingga lebih efisien.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan Infrastruktur

20170113- Kereta Peti Kemas Gedebage-Tanjung Priok Mulai Beroperasi-Jakarta- Faizal Fanani-0
Keberadaan kereta api peti kemas dari Gedebage, Bandung ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju ke terminal peti kemas diharapkan transportasi logistik lebih tepat waktu dan hemat biaya, Jakarta, Jumat (13/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam aktivitasnya sebagai platform logistik, Logisly membutuhkan dukungan infrastruktur back-end yang dapat diandalkan untuk menjalankan keseluruhan operasional perusahaan. Oleh karena itu mereka memilih menggunakan layanan dari Amazon Web Services (AWS).

CTO dan Co-Founder Logisly Robbi Baskoro menjelaskan bahwa mereka memilih menggunakan AWS karena melihat inovasi-inovasinya yang benar-benar akan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Salah satunya adalah kemampuan AWS untuk merespon kebutuhan bisnis Logisly yang dinamis. Sehingga jika Logisly ingin memberikan layanan kepada customer yang bisa langsung go live, AWS bisa menyediakan perangkat yang dapat mendukungnya.

“Dari awal dibangun, Logisly sudah menggunakan infrastruktur dengan dukungan AWS mulai dari cloud computing, database, storage file, bahkan teknologi-teknologi terbaru yakni seperti serverless, kami sudah mulai menggunakannya secara intensif di layanan-layanan yang membutuhkannya seperti aplikasi,” jelas Robbi.

Dia menjelaskan Logisly menggunakan beberapa layanan utama AWS untuk menjawab kebutuhan operasional antara lain adalah Amazon VPC dan turunannya untuk layanan networking, Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) untuk cloud computing berbasis server dan Amazon Aurora Serverless untuk database tanpa server, Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) untuk menyimpan dokumen statistik, dan AWS Lambda sebagai serverless computing platform.

Ke depannya Logisly akan selalu berusaha untuk berinovasi, dengan menyajikan fitur layanan yang baru maupun memberikan pembaruan terhadap fitur yang sudah ada. Salah satu fitur tambahan yang akan dikembangkan adalah flow atau alur khusus untuk container karena ternyata banyak customer yang order trailer (truk yang membawa container).***

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya