Liputan6.com, Jakarta PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) memberikan pinjaman sebesar Rp 346 miliar untuk pembangunan jalan dan rumah sakit di Penajam Pasir, Kalimantan Timur. Seperti diketahui, Penajam Pasir baru-baru ini ditunjuk oleh pemerintah menjadi ibu kota baru.
Ini diungkapkan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad. "Yang jelas proyeknya di Penajam Pasir itu, kabupaten yang terdekat dengan daerah ibu kota baru kami memberikan pembiayaan untuk pembangunan jalan dan rumah sakit. Itu nilainya Rp 346 miliar, itu kita laksanakan penandatanganan di tahun 2017," ujar dia di Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Hingga kini belum ada lagi permintaan baru dari pemerintah daerah Penajam Pasir untuk mendanai pembangunan jalan atau pun infrastruktur lain. Meski demikian, perusahaan pelat merah itu siap mendanai apabila ada kebutuhan tambahan.
"Belum, belum ada yang baru. Pasti ya, SMI akan terlibat. Saya pastikan. Karena apa karena memang kami adalah institusi yang sangat terdepan dalam mendorong pembiayaan infrastruktur di mana pola pembangunan infrastruktur tersebut mengurangi ketergantungan kepada APBN," jelasnya.
Pembiayaan yang dilakukan melalui SMI akan mengurangi ketergantungan pendanaan proyek melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Skema pembiayaan tersebut biasanya dikenal dengan skema creative financing.
SMI Siap Danai Pembangunan Ibu Kota Baru
Edwin melanjutkan, pihaknya terus memantau perkembangan pembangunan infrastruktur di ibu kota baru. Menurutnya, perlu persiapan yang matang sebelum memberikan pinjaman dana.
"Tentunya kenapa kami terdepan, karena ini juga melibatkan pembangunan proyek proyek yang dari nol. Istilahnya greenfield. Perlu persiapan yang matang dan cepat agar bisa dihitung benar-benar, mana sumber pembiayaan proyek itu akan berasal dan badan usaha mana yang memang merupakan dukungan pemerintah lewat fiskal," jelasnya.
Adapun beberapa proyek yang dapat didanai oleh SMI di ibu kota baru antara lain pembangunan jalan, listrik, air bersih, persampahan dan tata transportasi serta perumahan. Pendanaan pun dilakukan sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan oleh perusahaan pelat merah tersebut.
"Kami sekarang memang memonitor perkembangannya karena ini dalam tahapan perencanaan. Nanti akan didetailkan ketika sudah terbentuk rencana akan proyek tersebut. Kalau kita lihat yang namanya kota itu kan tentunya kalau kaitannya dengan infrastfuktur itu kan butuh infratruktur yang kewenangan kota," jelasnya.
"Sebagai contoh, listrik. Listrik kan kewenangannya di pusat, nanti kita telaah tentunya dari perencanaan ini akan masuk ketahap lanjutan, yang lebih detail, mendefinisikan proyek yang memang kewenangannya adalah di kota. Apa itu misalnya air bersih, air minum, terus sistem angkut perkotaan, persampahan, perumahan, ketika itu sudah didefeniskikan secara detail pasti kita yang terdepan untuk menyiapkan proyek tersebut," tandasnya.
Tonton Video Ini:
Advertisement