Usai Pengumuman Kabinet, Rupiah Tumbang

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Okt 2019, 10:21 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 10:21 WIB
3 Alasan Kenapa Rabu Kemarin Rupiah Menguat
Ilustrasi dana BLT

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik kementerian baru di pemerintahanya untuk periode 2019-2024.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru melemah pada perdagangan di pasar spot pagi hari ini.

Rupiah di pasar spot pukul 09.51 WIB melemah 0,09 persen ke level Rp14.052 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya.

Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai pelemahan mata uang garuda bukan karena pelantikan menteri baru oleh Jokowi, melainkan imbas dari dolar Amerika Serikat (AS).

"Rupiah (melemah) karena efek USD menguat di currency lain hari ini," ungkapnya kepada Liputan6.com, Rabu (23/10/2019).

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan berpendapat terkoreksinya rupiah masih dalam rentang yang wajar.

"Saya rasa pergerakanya masih wajar kok. Justru pasar optimismenya sudah cukup terlihat dari 2 hari yang lalu ya pasca pelantikan presiden," kata dia.

Pihaknya pun menegaskan, investor saat ini masih akan mengamati sentimen internal yang akan terjadi di era Jokowi Jilid II beberapa hari mendatang.

"Saat ini investor lebih wait and see. Karena besok juga akan ada RDG Bank Indonesia membahas penetapan suku bunga," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Usai Pengumuman Kabinet, IHSG Dibuka Melemah ke 6.224,41

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan saham Rabu pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.055 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (23/10/2019), IHSG turun 1,07 poin atau 0,02 persen ke level 6.224,41. Namun Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG sempat berbalik arah hingga level tertinggi di 6.235,07. Hanya saja hal itu hanya sementara, IHSG langsung terjun lagi ke zona merah dengan melemah hingga 12,09 poin atau 0,19 persen ke 6.213,40.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,50 persen ke posisi 977,95. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.235,07 dan terendah di 6.207,027.

Sebanyak 108 saham menguat dan 75 saham melemah. Sedangkan 139 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 20.690 kali dengan volume perdagangan 684,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 15,69 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.055 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona merah. Sektor yang menlemah dipimpin oleh aneka industri yang melemah 0,84 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,50 persen dan sektor industri dasar turun 0,46 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin sektor pertambangan yang naik 0,41 persen, diikuti sektor perkebunan naik 0,41 persen dan sektor barang konsumsi naik 0,30 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain KBLV melemah 11,90 persen ke Rp 370 per saham, IGAR turun 8,72 persen ke Rp 272 per saham, dan MBTO naik 8,70 persen ke Rp 105 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain LPLI yang naik 13,64 persen ke Rp 125 per saham, FUJI naik 9,40 persen ke level Rp 128 per saham dan HDFA naik 9,33 persen ke Rp 164 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya