Ada Wakil Menteri, Bakal Dongkrak Kinerja Kementerian?

Secara historis, keberadaan wamen tidak menentukan adanya perubahan kinerja pada kementerian tersebut.

oleh Bawono Yadika diperbarui 25 Okt 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 19:15 WIB
Presiden Jokowi mengumumkan 12 nama wakil menteri di Istana, Jumat (25/10/2019)
Presiden Jokowi mengumumkan 12 nama wakil menteri di Istana, Jumat (25/10/2019) (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini telah resmi melantik 12 wakil menteri (wamen) untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta. Beberapa pihak menilai, pengadaan wamen dalam pemerintahan tidak akan banyak berdampak pada kinerja kementerian tersebut.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan, berbicara secara historis, keberadaan wamen tidak menentukan adanya perubahan kinerja pada kementerian tersebut.

"Sekarang ini sudah susah untuk ngomongin urgensi penunjukkan wamen. Sudah ditunjuk. Kalau bicara fakta, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa adanya wamen di kementerian enggak terlalu banyak pengaruh terhadap peningkatan kinerja kementerian," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (25/10/2019).

Namun lantaran Jokowi sudah menentukan keberadaannya, ia hanya bisa berharap itu dapat berdampak positif. "Tapi sekali lagi sekarang wamennya sudah ditunjuk. Kita terima saja," sambungnya.

Dengan demikian, ia pun berharap, adanya wamen tidak menambah atau memperbanyak jalur birokrasi. Piter lantas mencontohkan penunjukan dua wamen di Kementerian BUMN, yakni Kartika Wirdjoatmojo dan Budi Gunadi Sadikin.

"Adanya wamen justru bisa mempercepat keluarnya kebijakan kementerian, atau kalau di (Kementerian) BUMN bisa membantu mempercepat aksi korporasi BUMN," ungkap dia.

"Peran wamen akan lebih optimal kalau menterinya legowo berbagi kewenangan, termasuk berbagi kewenangan dengan para deputinya. Jadi enggak tumpang tindih dan membingungkan dari sisi pemberian layanan ke stakeholder (BUMN di Kementerian BUMN)," tandasnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Wamen, Menteri ESDM Sebut Bisa Kerja Lebih Enak

Arifin Tasrif‎ sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Liputan6.com/Pebrianto Eko
Arifin Tasrif‎ sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Liputan6.com/Pebrianto Eko

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut baik adanya pengangkatan wakil menteri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mengumpulkan 12 kandidat untuk melantik pejabat tersebut.

Arifin mengatakan, keberadaan waki menteri akan meringankan beban kerja menteri. Namun dia belum memastikan membutuhkan wakil menteri untuknya.

"Kalau dibantuin (wakil menteri kerja) kan lebih enak,"‎ kata Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Ketika ditanyakan mengenai jabatan yang baru di embannya, Arifin belum bisa memaparkan. Dia mengaku masih banyak yang dipelajarinya untuk memimpin Kementerian ESDM‎.

‎"Banyak, masih banyak yang dipelajari‎," ujarnya.

Sebelumnya, ‎Arifin mengatakan, tugas yang diberikan Presiden Jokowi adalah terkait dengan neraca perdagangan. Indonesia, selama ini neraca perdagangan mengalami defisit akibat impor minyak.

"Ada beberapa pesan, Kita mengalami defisit neraca perdagangan, jadi perhatian kita semua," kata Arifin, saat memberikan sambutan serah terima jabatan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/10/2019).

Untuk mengatasi defisit neraca pedagangan, Arifin akan mengajak stafnya bekerja sama mencari solusi. Selain itu juga menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas yang ditinggalkan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM sebelumnya.

‎"Tadi saya dikasih oleh-oleh pekerjaan rumah satu per satu pembahasan dengan para staff di Kementerian ESDM," tuturnya.

Menurut Arifin, banyak hal yang perlu dilanjutkan, di antaranya mengenai percepatan pelayanan jangkauan listrik untuk masyrakat di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).

"Tentu saja kita akan percepat penyediaan listrik untuk mereka," tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya