Agar Efektif dan Efisien, Mentan Syarul: Saatnya Para Petani Gunakan Alat Modern

"Sudah ada yang namanya Internet of Things. Peralatan pertanian sudah bisa beroperasi secara otomatis."

oleh stella maris pada 26 Okt 2019, 18:09 WIB
Diperbarui 26 Okt 2019, 19:16 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu komitmen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah memperkuat pertanian Indonesia dan meningkatkan daya saing, terutama dalam berkompetisi dengan negara-negara lain.

"Kami tidak mau kalah dengan negara lain seperti Malaysia. Kami tidak mau kalah dengan Singapura, kami tidak mau kalah dari Thailand, dan kami tidak mau kalah dari Korea. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Besok akan lebih baik kalo kita makin kuat bekerja hari ini," kata Syahrul saat memberikan kuliah umum di Gedung Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Sabtu (26/10).

Syahrul menyebut bahwa sudah saatnya pertanian Indonesia meninggalkan praktik tradisional. Saat ini para petani seharusnya sudah mulai menggunakan peralatan modern sehingga bertani menjadi lebih efektif dan efisien.

"Dulu saat saya menjadi camat, saya mendorong para petani menggunakan traktor. Naik menjadi bupati, para petani menggunakan hand tractor. Sekarang menjadi menteri, semua itu sudah saatnya ditinggalkan. Sudah ada yang namanya Internet of Things. Peralatan pertanian sudah bisa beroperasi secara otomatis," jelasnya.

Tapi untuk menyukseskan pembangunan pertanian, Syahrul menyebutkan peralatan modern saja tak cukup. Para pelaku pertanian pun disebutnya harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

"Startup jadi bagian penting di masa depan. Kalau kau tidak mampu dalam kehidupan digital, maka tunggu saja kematianmu," beber Syahrul.

Sarat pengalaman sebagai kepala daerah di Sulawesi Selatan selama 25 tahun, Syahrul turut mengajak para mahasiswa Universitas Mahasiswa Makassar untuk menerapkan etos kerja suku Bugis untuk meraih kesuksesan.

"Hadirkan karakter etos kerja orang Bugis. Hanya orang berkeringat yang bisa mendapatkan rahmat dari Tuhan. Sekali layar terkembang sulit kita pantang. Kalo ada gelombang yang menghadangmu, hadapi gelombang itu," ujarnya.

Menurut Syahrul, komitmen dan semangat untuk terus belajar menjadi kunci paling penting dalam meraih kesuksesan. Kegiatan belajar tidak sebatas di kampus, tapi juga melalui jaringan pertemanan.

"Mulai sekarang bangun network-mu. Jangan tidur dulu sebelum kau bercakap dengan baik. Uang pulsamu itu gunakan untuk membaca artikel-artikel yg baik. Bukalah link-link yang bisa memberi wawasan baik. Dan biasakan berbicara lintas kampung. Kalau berbicara dengan orang orang sekampung, nanti wawasanmu jadi hanya sekampung," jelas Syahrul.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya