Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Hal ini dipengaruhi oleh sentimen perang dagang yang masih dilanda ketidakpastian.
Mengutip Bloomberg, Kamis (7/11/2019), rupiah dibuka di angka 14.040 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.022 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.035 per dolar AS hingga 14.045 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 2,42 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.040 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.992 per dolar AS.
"Permintaan terhadap aset dolar AS kembali meningkat dalam jangka pendek ini di tengah kegugupan terbaru di pasar karena ketidakpastian negosiasi dagang AS-China," ujar Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (7/11/2019).
Dia mengatakan bahwa penandatangan kesepakatan dapat ditunda hingga bulan Desember karena masih ada pembahasan mengenai persyaratan dan tempat.
"Pasar aset mata uang berisiko sempat mengalami apresiasi karena muncul harapan AS-China akan menyetujui kesepakatan damai dagang fase pertama. Namun kabar terbaru berubah lagi sehingga menekan mata uang di negara berkembang," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergerakan Rupiah Masih Terjaga
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Indonesia masih melakukan intervensi di pasar valas sehingga pergerakan rupiah relatif masih terjaga di tengah ketidakpastian kesepakatan dagang AS-China.
Ia menambahkan, pelemahan rupiah pada hari ini (7/11) juga karena faktor teknikal setelah sempat menguat hingga ke level Rp13.900 per dolar AS pada hari sebelumnya.
"Dalam transaksi hari ini (7/11), rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran level Rp14.000-Rp14.050 per dolar AS dengan kecenderungan melemah," katanya.
Advertisement