Temui Peternak Ayam, Wamendag Janji Kaji Tuntutan yang Diberikan

Kemendag menerima banyak masukan terkait usaha peternakan ayam. Terutama yang menghambat bisnis.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2019, 18:36 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 18:36 WIB
Jerry Sambuaga
Politikus Golkar, Jerry Sambuaga (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya bakal mengkaji sejumlah tuntutan peternak ayam. Hal ini merupakan hasil pertemuan dia dengan perwakilan peternak.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, Kemendag menerima banyak masukan terkait usaha peternakan ayam. Terutama yang menghambat bisnis.

"Dari segi tidak hanya harga, tapi mungkin kondisi-kondisi para pedagang dalam hubungannya dengan peternak," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Selain itu ada juga masukan terkait perlu direvisinya sejumlah peraturan. Mengenai hal ini, Jerry belum bisa memberikan kepastian apakah aturan-aturan yang dimaksud peternak bakal direvisi. Sebab, dia mesti berkoordinasi dahulu dengan Menteri Perdagangan.

"Jadi kami mau melihat dulu, identifikasi, kedua mencari solusi pastinya. Tapi yang penting kita mendengar dulu apa yang menjadi keluh kesah, yang menjadi aspirasi mereka. Dan kami akan coba temukan itu semuanya," ujarnya.

Selain itu, adapula permintaan peternakan agar pemerintah membuat segmentasi pasar yang jelas antara pedagang besar dan kecil. Dengan demikian, kompetisi berjalan seimbang.

"Kita intinya dengar semuanya. Siapa pun yang datang ke kami, kami dengar. Kami perhatikan isunya, tapi yang paling penting jangan sampai bergesekan kepentingannya. Intinya kepentingan rakyat diutamakan," ujar Jerry.

Terkait pembagian segmen pasar pun, lanjut dia, perlu kajian dari pihak Kemendag. "Saya harus kaji dulu. Saya pikir kalau intinya berpihak untuk masyarakat umum khususnya pelaku UMKM, tentunya itu menjadi keberpihakkan tidak hanya untuk kemendag, tapi buat semua, pertanian dan semua. Dan saya kira ini yang jadi titik prioritas," tegasnya.

"Tapi sekali lagi, saya tidak mau mendahului Pak Menteri (Perdagangan), kami kaji dulu bersama tim. Dan saya lapor dulu ke Pak Menteri, karena beliau kan masih di luar, mau balik nanti rencana kita akan lapor," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Peternak Ayam

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Paguyuban Peternak Rakyat Nasional menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Perdagangan, hari ini. Lewat aksi tersebut, disampaikan sejumlah tuntutan.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Parjuni mengatakan, salah satu poin tuntutan yang disampaikan yakni terkait pelaksanaan kebijakan harga acuan.

"Harga itu sudah ada acuannya. Tetapi pada saat harga di atas, kita ditekan supaya turun, tapi pada saat harga di bawah kita dibiarkan. Artinya peternak selalu di posisi yang kena batunya dengan harga acuan itu," jelas dia.

"Bukan masalahnya harusnya, yang waktu di bawah diselamatkan supaya naik, tapi justru pada saat (harga) di bawah ini dibiarkan. Padahal kan kita beli bibit, pakan, itu nggak turun juga. Padahal harga jual kita sudah di bawah HPP," tambah dia.

Selain itu, peternak ayam juga meminta adanya segmentasi pasar yang jelas antara pedagang besar dan pedagang kecil.

"Kemudian pasar, segmentasinya kami minta ada pemisahan antara pengusaha besar dan kecil. Dan tadi sudah direkam sama beliau, dan dalam waktu cepat memang kita minta, karena ayam umurnya 35 hari, kita minta segera selesai. Maksimal tahun ini harus ada harga acuan itu," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya