Terbesar dalam Sejarah, Miliarder Eli Broad Sumbang Rp 1,4 Triliun ke Sekolah Bisnis Yale

Sumbangan Eli Broad antara lain ditujukan untuk mendirikan The Broad Centre di Yale SOM

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 08:28 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 08:28 WIB
Miliarder Eli Broad
Foto: Forbes

Liputan6.com, Jakarta Miliarder Eli Broad melalui Yayasan Eli dan Edythe Broad akan menyumbangkan USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) kepada Yale School of Management. Sumbangan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah sekolah bisnis.

Melansir Forbes.com, Selasa (9/12/2019), sumbangan tersebut ditujukan untuk mendirikan The Broad Centre di Yale SOM dan membiayai program gelar master bebas biaya kuliah bagi orang-orang yang menerimanya. Sumbangan ini, berlangsung bertahap selama beberapa tahun. 

Sumbangan juga dialokasikan untuk memberikan pelatihan bagi para eksekutif sekolah top dan meluncurkan proyek penelitian yang bertujuan mengumpulkan data tentang kepemimpinan pendidikan publik.

Demi membangun langkah yang dilakukan The Broad Center di Los Angeles, Yale berinisiatif memberikan pelatihan keterampilan berbasis manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah umum di distrik.

“Mereka yang berada di luar komunitas kami mungkin terkejut melihat sekolah bisnis mendedikasikan program utama untuk pendidikan publik, tetapi ini adalah jenis masalah yang selalu kami perhatikan – di mana kepemimpinan mendapat informasi dari pemikiran sistemik, analisis yang ketat, dan perhatian khusus dapat membuat perbedaan nyata bagi masyarakat, ” kata Dekan SOM Yale Kerwin K Charles dalam sebuah pernyataan.

Sebagai miliarder multi-industri, Broad memperoleh kekayaan pertamanya sebagai salah satu pendiri Kaufman & Broad. Ini merupakan sebuah perusahaan pembangunan rumah yang ia luncurkan pada tahun 1957.

Reporter: Danar Jatikusumo

 

Bisnis Eli Broad

banner infografis
Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Broad memulai bisnis hanya bermodal USD 12.500 yang adalah pinjaman dari sang mertua. Dia kemudian membeli Sun Life Insurance dan menumbuhkannya menjadi anuitas raksasa SunAmerica sebelum menjualnya ke AIG pada tahun 1998 senilai USD 18 miliar (Rp 252 triliun).

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Broad mencapai USD 6.8 miliar. Dia dan istrinya, Edythe, berada di urutan ke- 18 dalam daftar 50 Penyumbang Top Amerika Terbaik versi Forbes tahun ini. Ini berkat sumbangan amal senilai USD 168 juta pada 2018.

Melalui dua yayasan miliknya, selama ini kedauanya memberikan dana untuk mendukung penelitian medis, pendidikan publik dan seni visual serta pertunjukan.Pada 2017, Forbes menghadiahkan Broad dengan Forbes 400 Lifetime Achievement Award untuk Filantropi.

"Saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai dalam 20 tahun terakhir dan saya tidak bisa memikirkan masa depan yang lebih baik untuk The Broad Centre dibanding Universitas Yale," kata Eli Broad dalam sebuah pernyataan.

Broad adalah lulusan Michigan State University tetapi memiliki sejarah mendirikan lembaga di sekolah-sekolah terkemuka.

Sumbangannya telah menciptakan Broad Institute di MIT dan Harvard, yang ditujukan untuk penelitian genomik, dan Broad Stem Cell Centers di UCLA, UCSF, dan USC.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya