HKTI Gelar Asian Agriculture Food Forum, Ajang Kumpul Petani di Asia

Forum Asaff dinisiasi langsung oleh Indonesia dan diharapkan menjadi ajang kolaborasi negara-negara kawasan Asia untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 10:45 WIB
Wawancara Kepala Staf Presiden Moeldoko Dengan KLY
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat wawancara dengan KLY di Jakarta, Rabu (16/1). Dalam wawancara tersebut Moeldoko memaparkan kinerja kerja pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bakal menggelar Asian Agriculture Food Forum (Asaff) pada 12-14 Maret 2020. Forum ini diharapkan menjadi momen masuknya investasi negara-negara Asia ke sektor pertanian Indonesia sekaligus membuka pintu peningkatan ekspor pertanian Tanah Air.

"Kita harapkan ini menjadi embrio yang menjembatani para petani dengan pengusaha dalam negeri maupun luar negeri. Kita harapkan akan terjadi transaksi," kata Ketua Umum HKTI, Moeldoko di Jakarta, Jumat (10/1/2020)

"Peran dan posisi Asia dalam produksi pertanian global sangat besar. Kolaborasi akan membangun ketahanan pangan negara-negara Asia dan menjamin ketersediaan pangan dunia,” sambung dia.

Moeldoko menjelaskan, forum internasional tersebut nantinya akan mendatangkan pelaku bisnis dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Malaysia, serta negara lainnya. Sehingga diharapkan pertemuan antar pelaku bisnis dan petani akan membuka peluang bagi Indonesia memperoleh aliran investasi riil serta ekspor produk.

Hal itu sebagai dukungan HKTI terhadap keinginan pemerintah untuk mendongkrak ekspor pertanian. Hanya saja, Moeldoko belum dapat menyebut seberapa besar potensi investasi maupun nilai ekspor yang bisa dijajaki "Sementara ini saya belum bisa memproyeksi. Tapi ini setidaknya menjadi jembatan," ujarnya.

Sebagai informasi, forum Asaff dinisiasi langsung oleh Indonesia dan diharapkan menjadi ajang kolaborasi negara-negara kawasan Asia untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan. Asaff kali ini merupakan gelaran kedua setelah digelar kali pertama pada 2018 lalu. Lewat Asaff, Moeldoko ingin agar kolaborasi pemangku kepentingan sektor pertanian diwujudkan dalam kerja sama yang nyata.

Peran dan posisi Asia dalam produksi pertanian global juga sangat besar. Karena itu, jika sektor pertanian negara-negara Asia maju maka akan menjamin ketersediaan pangan dunia. "Ini menjadi forum untuk membangun kerja sama antar pemerintah, pelaku bisnis, dalam kebijakan budidaya dan teknologi pertanian, serta kegiatan usaha bidang pertanian, perikanan, dan peternakan," ucapnya.

 


komoditas Strategis

Musim Kemarau, Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain untuk membuka peluang investasi dan ekspor bagi Indonsia, isu mengenai air dan energi juga di bahas. Sebab, pangan, air, dan energi akan menjadi komoditas strategis yang selama ini menjadi isu dunia, seperti minyak bumi dan sumber daya alam.

"Indonesia dan kawasan Asia memiliki peran strategis. Mengingat potensi dan sumber daya alam mendukung untuk memenuhi kebutuhan pangan, air, dan energi dunia, khususnya memenuhi kemandirian di kawasan Asia. Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan bio-energy, seperti B30," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia ASAFF 2020, Rifqinizamy Karsayuda menambahkan, gelaran Asaff 2020 terdiri dari berbagai kegiatan diantarany konferensi, forum bisnis, dan pemeran pertanian Asia. Forum tersebut diharapkan mencetak transaksi bisnis pertanian dengan disepakatinya kerja sama antar korporasi yang direalisasikan.

Selain membahas peluang kolaborasi pertanian di kawasan Asia, seluruh pihak yang terlibat dalam Asaff juga mengusung potensi generasi muda untuk mendukung smart farming dan digital farming. "Diharapkan, apa yang dijajaki semua nanti bisa direalisasikan dalam aksi dan kolaborasi strategis," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya