Nasabah Jiwasraya: Tak Peduli Pansus atau Panja, yang Penting Uang Kami Balik

Keinginan para nasabah Jiwasraya hanyalah kepastian pembayaran baik angsuran pokok maupun bunga.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 13:00 WIB
Nasabah Jiwasraya datangi Kantor Kementerian Keuangan
Nasabah Jiwasraya datangi Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (Liputan6.com/Athika Rahma)

Liputan6.com, Jakarta - Para nasabah pemegang polis Jiwasraya menyambangi kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Kamis (06/02/2020). Sekitar 50 orang dari berbagai kalangan menuntut bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas penyelesaian pembayaran klaim yang mangkrak bertahun-tahun.

Salah satu nasabah, Machril, menyatakan keinginan para nasabah hanyalah kepastian pembayaran baik angsuran pokok maupun bunga. Dirinya mengaku tidak peduli apakah DPR akan membuat panitia khusus (pansus) atau panitia kerja (panja) untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kita nggak terkait (dengan pansus atau panja), yang penting dananya balik. Kalau panja kan istilahnya domainnya parlemen, kita kan bukan di sana ketergantungannya," ujar Machril kepada wartawan.

Lebih lanjut, menurut Machril pemerintah yang memiliki kewenangan dalam penetapan panitia tersebut. Pokoknya, ulah Jiwasraya yang menyelewengkan dana nasabah harus segera diselesaikan.

Ketika ditanya apakah ada ketakutan kasus gagal bayar Jiwasraya bakal berujung seperti Century, Machril mengakui itu memang akan sangat merugikan.

"Itu ya yang merugikan nasabahnya kalau dibikin macam panja dan pansus gitu. Yang jelas, kami sekarang saja kecewa karena Bu Sri Mulyani bilang akan panggil Bank Indonesia, OJK, LPS lalu bilang talangin, itu mana, kan asuransi itu setor dana. OJK kan secara rutin dapat dananya," jelas Machril.

Machril melanjutkan, sebenarnya bisa-bisa saja Jiwasraya membayar klaim dicicil sedikit-sedikit karena tidak mungkin kas perusahaan kosong melompong.

"Itu mereka gaji karyawannya tanggal 1 kemarin dari mana, kan pasti kas nggak kering-kering amat. Malah saya dengar mereka masih punya Rp 5 triliun," ujar Machril.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

50 Nasabah Jiwasraya Datangi Kantor Sri Mulyani

50 Nasabah Jiwasraya Datangi Kantor Sri Mulyani
Sebanyak 50 nasabah Jiwasraya datangi kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Liputan6.com/Athika Rahma)

Forum Korban Jiwasraya menyambangi kantor Kementerian Keuangan hari ini, Kamis (06/02/2020). Kedatangan mereka tak lain dan tak bukan untuk menagih pembayaran klaim yang harusnya mereka terima jauh-jauh hari.

Di hadapan wartawan, para nasabah yang berjumlah 50 orang tersebut menyampaikan maksud kedatangan mereka. Mereka ingin bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berdialog mengenai skema pembayaran klaim.

"Kita ingin audiensi dan mengantarkan surat, tujuannya sederhana. Kita harapkan bantuan untuk bisa selesaikan masalah ini. Kita mau dialog saja, gimana sih skema bayarnya," papar Muslim, salah satu nasabah pemegang polis Jiwasraya.

Lebih lanjut, mereka menyatakan sudah beberapa kali mendatangi kantor Kementerian Keuangan serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, para nasabah belum diterima dan belum pernah menemui menteri secara langsung.

Tidak cuma nasabah dari dalam negeri, ada pula nasabah berkewarganegaraan asing yang turut menjadi korban. Kira-kira, sekitar 400 orang Warga Negara Asing (WNA) turut menjadi pemegang polis produk Jiwasraya.

"Saya kalau ikut hukum di Indonesia kan ada tax amnesty, kita harus ikut, kalau ada dana dari luar negeri, world wide asset kita harus laporkan," ujar Johny Mahtani, salah satu nasabah berkewarganegaraan Belanda.

Jumlah klaim dari para nasabah Jiwasraya sendiri berbeda-beda. Ada yang Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Semuanya menjadi dana pegangan untuk kehidupan dan bisnis mereka.

"Jadi bisnis kita ini semuanya macet, kita punya rencana bisnis nggak jalan, mau kasih anak juga nggak jalan, semuanya kena dampak," ujar Muslim. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya