Banyak Pemain Asing Baru Bikin Produksi Semen di Indonesia Berlebih

Banyaknya gempuran pemain baru asing membuat jumlah perusahaan semen di Indonesia terus bertambah.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 19:30 WIB
20161012- Penjualan Semen Alami Penurunan-Jakarta- Angga Yuniar
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, penjualan semen di Pulau Jawa pada September 2016 sebesar 3,11 juta ton, turun 5% dibanding periode yang sama pada tahun lalu, Jakarta, Rabu (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Hendi Prio Santoso mengakui banyaknya gempuran pemain baru asing membuat jumlah perusahaan semen di Indonesia terus bertambah. Di mana, dari sebelumnya hanya 7 perusahaan kini mencapai 19 perusahaan.

Hendi menyebut dengan keadaan seperti itu justru membuat persaingan menjadi tidak sehat. Apalagi, banyaknya pemain baru itu membuat kapasitas produksi berlebih hingga mencapai 45 juta ton per tahunnya.

"Akibatnya londisi over capacity yang berkepanjangan membuat Indonesia menjadi pasar yang ultra kompetitif dan konsumen semen di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara tetangga di regional maupun di Asia," terang dia di DPR RI, Jakarta, Selasa (18/2).

Untuk mengatasi persoalan kelebihan kapasitas ini, pihaknya mencari dukungan kepada pemerintah dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2019 tentang ketentuan impor semen dan klinker oleh Kementerian Perdagangan.

"Kami meminta dukungan agar adanya revisi Permendag No.7/2019 tentang ketentuan impor semen mengingat adanya tantangan berupa kondisi over supply semen saat ini," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekspor Semen Indonesia Naik 19,6 Persen

Holding​ ​BUMN,​ ​Membangun​ ​Kemandirian​ ​Ekonomi​ ​Nasional
Sejak 1909 hingga 1974, pasar semen Indonesia 100 persen dikuasai Semen Padang, SemenGresik, dan Semen Tonasa

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 3,87 juta ton dari fasilitas produksi di Indonesia selama periode Januari hingga November 2019.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono mengatakan, ekspor semen dari BUMN tersebut pada periode Januari sampai November 2019 naik hingga 19,6 persen dibandingkan sebelumnya.

"Semen Indonesia sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste," kata Sigit dikutip dari Antara, Minggu (22/12/2019).

Ia mengatakan Semen Indonesia telah mengoptimalkan seluruh fasilitas produksi dan distribusi untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional.

"Kemudian perseroan juga aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang untuk memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan dan menjajaki pasar baru di kawasan regional," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya