Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya membatasi pembelian masker kain 2 lembar (pieces) per hari untuk satu pelanggan. Namun untuk antiseptic tidak dilakukan pembatasan sebab stoknya masih cukup banyak. Hal tersebut menyikapi permintaan yang semakin meningkat.
"Satu orang 2 pcs. (Untuk antiseptik?) Sementara belum, cukup kalau untuk itu, sangat cukup," ujar Verdi di Toko Kimia Farma Menteng Huis, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Verdi mengatakan, sejauh ini pihaknya memiliki stok masker sebanyak 4.000 dus atau sekitar 215.000 pcs. Ke depan pihaknya akan melakukan pemesanan stok baru sekitar 7,2 juta pcs.
"Jumlah sekarang yang kita ada untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus, kurang lebih kali 50 ya, jadi sekitar 215.000 pcs. Kondisi sementara ini. Tapi kami masih melakukan pemesanan kurang lebih 7,2 juta pcs, untuk yang masker kain kita pastikan bahwa kita rilis harga Rp2.000 perak per pcs. iya [se-Indonesia]," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pesan Bahan Baku ke Eropa
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan memesan bahan baku pembuatan masker dari Eropa apabila nanti stok semakin menipis. Sebab, selama ini bahan baku masker menggunakan bahan dari China.
"Ini bahan bakunya dari China, kalau stoknya habis, stok bahan bakunya loh bukan maskernya, kan di dalam masker itu ada bahannya nah itu nanti kita mau ambil alternatif beli dari Eropa," jelasnya.
Namun apabila nantinya bahan baku masker dibeli dari Eropa maka harga jual akan diatas Rp2.000 per pcs. "Kalau bahannya dari Eropa, harganya tidak Rp2.000, cuma kalau sekarang atok ya masih ada dan masih order 7,2 juta dengan produksi yang tadi bahannya dari China ya harganya segitu," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement