Disidak Erick Thohir, Kimia Farma Klaim Masih Punya Stok Masker 4 Ribu Dus

Stok masker Kimia Farma masih akan terus bertambah karena saat ini telah melakukan pemesanan 7,2 juta pcs dari China.

oleh Athika Rahma diperbarui 04 Mar 2020, 14:40 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 14:40 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan apotek Kimia Farma tidak menaikan harga masker semena-mena imbas penyebaran virus Corona di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan apotek Kimia Farma tidak menaikan harga masker semena-mena imbas penyebaran virus Corona di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan tinjauan ke apotek yang dikelola oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (04/03/2020).

Erick yang didampingi Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjamin ketersediaan stok masker untuk masyarakat di tengah gempuran wabah Corona di Indonesia.

"Saya harap masyarakat tidak usah panik. Semuanya tersedia, dan dipastikan Kimia Farma tidak menaikan harga," kata Erick.

Verdi menyatakan, kurang lebih tersedia sekitar 4 ribu boks masker. Namun Kimia Farma tidak akan langsung melepas seluruh stok tersebut tetapi membatasi penjualan setiap hari.

"Jumlah sekarang masker kain kita ada 4 ribu boks, isi kurang lebih 50 pcs, jadi kira-kira 215 ribu pcs," ujar Verdi.

Lebih lanjut, kondisi stok ini masih sementara, karena Kimia Farma juga masih melakukan pemesanan 7,2 juta pcs bahan baku masker dari China. Namun Verdi memastikan harga masker yang dijual di pasaran berada di angka Rp 2 ribu per pcs.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masih Pesan

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan apotek Kimia Farma tidak menaikan harga masker semena-mena imbas penyebaran virus Corona di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan apotek Kimia Farma tidak menaikan harga masker semena-mena imbas penyebaran virus Corona di Indonesia.

Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan bahwa saat ini bahan baku masker dipasok dari China.

Jika suatu ketika bahan tersebut habis, maka Indonesia akan mencari alternatif bahan baku ke Eropa.

"Kalau bahan bakunya dari China habis, itu nanti alternatif kita beli dari Eropa, bahan bakunya. Kalau dari Eropa, ya, nggak Rp 2 ribu," kata Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya