Melambat Akibat Corona, Ekonomi Indonesia akan Mulai Pulih di 2021

ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 2,5 persen pada 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2020, 15:30 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018
Pemandangan deretan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (29/9). Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen tetap realistis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 2,5 persen pada tahun 2020 atau terpangkas setengahnya setelah pada tahun 2019 tumbuh 5,0 persen. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang menjangkiti berbagai wilayah nusantara.

“Meski Indonesia memiliki landasan makroekonomi yang kuat, wabah covid-19 mengubah arah perekonomian negara ini," kata Winfried Wicklein selaku Direktur ADB untuk Indonesia, melalui siaran tertulis pada Sabtu (4/4).

Pasalnya ia menyebut penurunan sejumlah harga komoditas dan gejolak pasar keuangan, berimplikasi buruk bagi perekonomian global dan nasional pada tahun 2020.

Terlebih sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga menghadapi situasi ekonomi yang sulit, maka mendorong terjadinya penurunan daya beli masyarakat seiring sentimen negatif pada bisnis dan konsumen.

Wilfried memprediksi perekonomian global berangsur pulih di tahun 2021, sehingga menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkuat dengan reformasi kebijakan di bidang investasi yang baru dikeluarkan pemerintah.

Inflasi yang mencapai 2,8 persen pada 2019, diperkirakan naik tipis ke 3,0 persen pada tahun 2020, sebelum turun lagi ke 2,8 persen pada tahun 2021.

Akan tetapi, tekanan inflasi akibat ketatnya pasokan pangan dan depresiasi mata uang rupiah diperkirakan dapat diimbangi sebagian oleh penurunan harga bahan bakar non-subsidi, serta subsidi tambahan untuk listrik dan pangan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Kinerja Ekspor

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Sementara itu, pendapatan negara dari kinerja ekspor, pariwisata, dan komoditas diprediksi menurun, sehingga menyebabkan defisit transaksi berjalan mencapai 2,9 persen dari PDB di 2020.

Seiring pulihnya taraf ekspor dan investasi pada 2021, volume barang modal impor yang lebih besar akan menyebabkan defisit transaksi berjalan tetap sama seperti pada 2020.

Untuk itu, berbagai kebijakan pemerintah harus diterapkan secara tegas dan efektif dalam memerangi pandemi virus covid-19, yang berdampak negatif pada berbagai sektor khususnya bidang kesehatan dan ekonomi.

"Maka, perekonomian Indonesia diperkirakan dapat kembali secara bertahap ke jalur pertumbuhannya tahun depan (2021)," pungkas dia.

Reporter: Sulaeman 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya