IMF: Pandemi Corona Bisa Lebih Parah dari Krisis Ekonomi

Mewabah di hampir seluruh negara telah menciptakan krisis ekonomi.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Apr 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 12:30 WIB
Logo IMF
(Foto: aim.org)

Liputan6.com, Jakarta - International Monetary Fund (IMF) menyatakan, virus Corona yang mewabah di hampir seluruh negara telah menciptakan krisis ekonomi yang berbeda dengan krisis ekonomi terparah yang terjadi pada 2008 silam.

"Dalam sejarah kami, IMF tidak pernah menyaksikan ekonomi dunia akan seperti ini," kata Managing Director IMF Kristalina Georgieva, mengutip laman CNBC International, Senin (6/4/2020).

Georgieva menyatakan, saat ini merupakan saat yang kelam bagi kemanusiaan, ancaman yang besar bagi seluruh dunia dan seluruh pihak harus berdiri tegak, bersatu dan melindungi kelangsungan hidup umat manusia.

Dirinya melanjutkan, IMF telah bekerja dengan Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional lainnya untuk mencegah terjadinya keruntuhan ekonomi yang berdampak pada hampir seluruh masyarakat di dunia. IMF sendiri menggelontorkan USD 1 triliun sebagai "tameng" memerangi dampak virus terhadap ekonomi dunia.

Lebih lanjut, lebih dari 90 negara-negara telah mendaftar kepada IMF untuk mendapatkan bantuan dari dana tersebut. Dia mendorong negara-negara yang mendapatkan bantuan untuk menggunakan dana tersebut untuk membayar dokter, perawat dan tenaga medis lainnya serta memasok kebutuhan kesehatan agar tercukupi.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Negara Berkembang

20161107-Ekonomi-RI-Jakarta-AY
Suasana gedung bertingkat nampak dari atas di kawasan Jakarta, Senin (7/11). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2016 mencapai 5,02 persen (year on year). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Georgieva menyatakan, negara berkembang menjadi pihak yang terkena hantaman virus paling keras dan bahkan memiliki sumber daya yang terbatas hanya untuk melindungi diri sendiri.

"Kita tahu, sistem kesehatan di beberapa negara masih sangat lemah," ujarnya.

Untuk itu, beberapa investor menggelontorkan dana hingga USD 90 miliar untuk membantu negara berkembang melewati ledakan virus Corona.

"Ini lebih buruk daripada krisis finansial yang pernah terjadi dan beberapa negara sangat bergantung kepada komoditas ekspor. Ketika harga jatuh, mereka tentu terkena imbasnya," lanjut Georgieva.

Namun dirinya yakin dunia pasti bisa melewati wabah virus Corona ini.

"Pesan saya, kita pasti bisa melalui ini semua, namun seberapa cepatnya tergantung keputusan apa yang kita ambil untuk memerangi virus," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya