Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona sangat berdampak kepada kegiatan usaha PT PLN (Persero). Wabah ini juga berpengaruh kepada kegiatan proyek, aktivitas pemasok dan kegiatan pelanggan PLN. Namun meskipun mempengaruhi semua sisi, PLN tetap menargetkan seluruh proyek prioritas selesai pada 2020.
“Dampak wabah Covid-19 pada perekonomian nasional mendorong PLN untuk meninjau kembali rencana investasi proyek-proyek ketenagalistrikan menyesuaikan proyeksi pertumbuhan beban kondisi terkini,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR, Kamis (16/4/2020).
Baca Juga
Investasi perusahaan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan skala besar seperti pembangkit, transmisi, dan gardu induk dilakukan dengan skala prioritas dengan memperhatikan urgensinya terhadap sistem.
Advertisement
Menurut Zulkifli, saat ini dirinya dengan direksi lain tengah memilah prioritas proyek dengan memperhatikan urgensi terhadap sistem kelistrikan dan proyeksi waktu penyelesaian pada 2020. Proyek dengan prioritas tinggi didorong agar tetap berjalan dengan penyediaan anggaran sesuai kebutuhan sehingga dapat selesai pada tahun 2020.
“Proyek yang secara prioritas masih dapat ditunda penyelesaiannya maka PLN akan melakukan penundaan pelaksanaannya, dan dengan mitigasi yang baik sehingga tidak berdampak signifikan terhadap sistem kelistrikan,” ujarnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Mitigasi Risiko
Berikut mitigasi risiko atas proyek terdampak covid-19, yang dijelaskan oleh Zulkifli, yakni:
1. Memberlakukan prosedur pengamanan kesehatan dan pencegahan covid-19 bagi pegawai PLN dan semua pihak yang terlibat di lokasi proyek.
2. Pemrioritasan penyelesaian proyek pembangkit, transmisi dan gardu induk yang terkait keandalan, mengatasi defisit, menghindari Take or Pay (TOP) pembangkit, TOP gas dengan meng-assessment kejadian pandemic covid-19 terhadap penerapan klausul kontraktual yang diajukan maupun yang akan diberlakukan oleh PLN.
3. Koordinasi dengan kontraktor terkait upaya memaksimalkan tenaga kerja yang tersedia dan material lokal sehingga pekerjaan proyek prioritas dapat diselesaikan.
4. Berkoordinasi dengan kontraktro terkait penjadwalan material khususnya dari luar negeri sehingga dapat dilakukan mitigasi dengan harmoniasasi jadwal kebutuhan material lapangan.
5. Koordinasi dengan pabrikan untuk tetap menjaga ketersediaan supply material terpusat.
Advertisement