Mendag Pastikan Tak Bakal Terjadi Defisit Pangan

Kemendag akan mempercepat distribusi bahan pangan , dan memastikan distribusi tersebut lancar.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Apr 2020, 14:20 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 14:20 WIB
Mendag dan Mentan Sidak Pasar Senen
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (tengah) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) memeriksa sayuran saat inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020). Sidak dilakukan untuk memantau harga bahan pokok yang dijual pedagang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, memastikan tidak akan terjadi defisit atau kekurangan pasokan pangan di sejumlah provinsi di Indonesia. Defisit tersebut terutama untuk komoditas gula.

“Harga gula memang sedikit tinggi tapi trennya sudah menurun, karena distribusi ini sedang dalam pelaksanaan pengiriman dan sebagainya untuk memastikan di beberapa provinsi yang defisit ini distribusinya lancar sehingga tidak ada defisit lagi,” kata Agus dalam Konferensi Pers di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Selain gula, Agus juga mengakui bahwa harga beberapa bahan panganlain seperti bawang merah juga mengalami sedikit kenaikan.

Namun dia memperkirakan bahwa harga bawang merah akan turun sekitar 10-20 persen. Penurunan tersebut karena saat ini sudah memasuki musim panen. Oleh karena itu, dia berharap pada bulan Mei harga bawang merah akan kembali normal. 

Berkaitan dengan mengisi defisit barang pokok di beberapa daerah, Kemendag akan mempercepat distribusi, dan memastikan distribusi tersebut lancar. Sehingga kebutuhan-kebutuhan setiap provinsi bisa terpenuhi.

“Kita sudah melakukan koordinasi bagi asosiasi ritel untuk mendistribusikan dan juga dari produsen langsung ke distribusi ke ritel modern, dan diharapkan asosiasi tersebut mengakomodir pasar tradisional,” ujarnya.

 


Gunakan Tol Laut

20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sekaligus berkaitan dengan transportasi jalur pendistribusian, ia mengatakan untuk distribusi jalur Tengah dan Timur diharapkan bisa menggunakan tol laut, yang kini ia sebut sudah ada 26 trayek yang siap mendukung pendistribusian bahan pokok ke sejumlah provinsi.

“Ini mengantisipasi untuk mengisi defisit-defisit sehingga distribusi ini lancar dan tepat sasaran bagi provinsi yang perhitungannya kurang. Pada dasarnya stok cukup, hanya sekarang kita tinggal memastikan distribusi ini lancar,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya