Liputan6.com, Jakarta Terjadinya wabah COVID-19 telah meningkatkan potensi kemungkinan pencapaian target PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL). Wabah tersebut telah menghentikan sebagian besar ekonomi global dan sangat membatasi mobilitas penduduk dan barang di seluruh dunia. Akibatnya, konsumsi minyak jatuh pada titik terendahnya.
Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin menjelaskan, menurut beberapa perkiraan, konsumsi minyak turun sebanyak 35 juta barel per hari di bulan April 2020 dibandingkan dengan akhir tahun 2019. Bahkan dengan diberikannya kelonggaran karantina wilayah, konsumsi minyak masih diproyeksikan lebih rendah dari tahun lalu sebanyak 25 juta barel per hari di bulan Mei 2020.
Dia melanjutkan, jadi meskipun OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak 9,7 juta barel per hari pada pertengahan bulan April 2020 dan adanya tambahan pengurangan produksi minyak 5 juta barel per hari, produksi minyak masih melampaui permintaan sebesar 10,3 juta barel per hari.
Advertisement
"Berdasarkan faktor-faktor tersebut, banyak analis memperkirakan bahwa dunia dapat kehabisan tempat penyimpanan minyak di darat dan akan lebih banyak minyak disimpan di atas kapal tanker minyak berukuran besar, termasuk jenis kapal tanker yang dimiliki oleh BULL, yang mana akan meningkatkan tarif sewa kapal tanker minyak," ucap dia, Senin (18/5/2020).
Kevin menambahkan, saat ini tarif sewa rata-rata tahun 2020 untuk kapal tanker berjenis Aframax di pasar internasional adalah USD 44.153 per hari.
Tarif tersebut 123 persen lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu yaitu USD 19.840 per hari untuk periode yang sama dan 156 persen lebih tinggi dari rata-rata tarif sewa di pasar Indonesia yaitu USD 17.250 per hari. Pendapatan TCE (time charter equivalent) rata-rata satu bulan terakhir berada di tingkat USD 52.250 per hari.
Â
Kinerja Perusahaan Meningkat
Stimulus pada pasar kapal tanker tersebut, menurut Kevin, akan sangat berpengaruh secara positif terhadap BULL sebagai satu-satunya perusahaan kapal tanker di Indonesia yang memiliki porsi yang materiil dari armadanya yang beroperasi di pasar internasional.
"Hal ini disebabkan oleh standar keselamatan dan kualitas yang sangat tinggi yang disyaratkan oleh perusahaan-perusahan minyak besar, sehingga membatasi akses masuk untuk operator-operator yang beroperasi di bawah standar. Mengingat sejarah panjang BULL yang mengoperasikan kapalnya sesuai dengan standar yang paling ketat, BULL dapat dengan mudah memperoleh tarif sewa yang lebih baik ini," tambahnya.
Untuk menangkap peluang secara optimal dari kondisi pasar yang menguntungkan ini dan posisi Perusahaan yang tangguh, BULL dengan berhati-hati akan menambah armadanya dan mendapatkan kontrak sewa tambahan yang menguntungkan namun stabil dan mencari lebih banyak peluang.
Menurut Kevin, BULL akan tetap mempertahankan strategi usahanya yaitu menjaga sebagian besar pendapatan usaha dari kontrak dan menjaga keseimbangan yang baik antara pasar Indonesia yang stabil dan pasar internasional yang sangat menguntungkan sehingga selalu menjamin kelangsungan usaha Perusahaan.
"Karena pasar international lebih baik dari yang diperkirakan dan dengan perkembangan armada lebih lanjut, Perusahaan memperkirakan akan merevisi proyeksi kinerja keuangan menjadi lebih baik dalam waktu dekat," pungkas dia.
Â
Advertisement