Rampung 2022, Bendungan Meninting Tambah Pasokan Air Irigasi di Lombok

Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat, NTB.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 28 Mei 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 11:30 WIB
Proyek Bendungan Meninting
Proyek Bendungan Meninting. (Dok. Kementerian PUPR).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Proyek Bendungan Meninting baru dimulai pengerjaannya pada 2019 lalu dan termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di kawasan timur Indonesia.

"Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Adapun groundbreaking Bendungan Meninting telah dilaksanakan pada 19 September 2019 dan proses konstruksi ditargetkan selesai pada 2022. Pembangunan bendungan berkapasitas tampung 9,4 juta m3 ini dikerjakan dalam 2 paket dengan kebutuhan biaya sebesar Rp 822,3 miliar.

Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya. Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas.

Hingga 1 April 2020, progres konstruksi paket I mencapai 3,72 persen, dan paket II sekitar 1,28 persen.

Kontruksi Bendungan Meninting dibangun dengan tinggi spillway 79 meter dan panjang pelimpah 16 meter serta memiliki areal genangan seluas 52,78 hektar (ha) dan tampungan maksimal 12,18 juta m3.

Kehadiran Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter per detik, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Irigasi untuk Lahan Pertanian

Tingkatkan Indeks Pertanaman, Kementan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Badung
Rehabilitasi jaringan irigasi tersier.

Bendungan Meninting yang berada di wilayah dengan potensi ketersediaan air besar di Lombok Barat akan mendukung suplesi air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar.

Tambahan tampungan air Bendungan Meninting juga akan membatu pemerintah daerah setempat dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.

NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak. Beberapa diantaranya telah selesai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada periode 2015-2019, seperti Bendungan Tanju dengan volume tampungan sebesar 18,27 juta m3, dan Bendungan Mila memiliki volume tampungan sebesar 6,57 juta m3.

Kedua bendungan tersebut berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3.939 hektar, suplai air baku sebesar 0,05 m³ per detik, dan pembangkit listrik sebesar 0,5 MW. Kemudian dua bendungan lain yang tengah disiapkan yakni Bendungan Bintang Bano dan Beringin Sila.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya