Telan Rp 1,3 Triliun, Bendungan Lau Simeme Tambah Pasokan Air Baku di Sumut

Bendungan Lau Simeme berkapasitas tampung 28 juta meter kubik.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Mar 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 10:30 WIB
Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara
Bendungan Lau Simeme akan menambah pasokan air baku di Sumatera Utara. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Pembangunan bendungan berkapasitas tampung 28 juta m3 ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan sektor pertanian dan pemenuhan kebutuhan air baku di Sumut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam pernyataan tertulis, Senin (9/3/2020).

Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada 2017 untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional. Bendungan ini juga merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan oleh Kementerian PUPR.

Konstruksi Bendungan Lau Simeme dibangun secara bertahap dalam dua paket dengan biaya sebesar Rp 1,3 triliun melalui skema kontrak tahun jamak 2017-2022. Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembangunan Paket Kedua

Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara
Bendungan Lau Simeme akan menambah pasokan air baku di Sumatera Utara. (Dok Kementerian PUPR)

Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas. Hingga 29 Februari 2020, progres konstruksinya mencapai 11 persen.

Lambatnya tahap konstruksi diakibatkan oleh proses pengadaan tanah yang tersendat di awal. Namun, Kementerian PUPR memastikan dalam waktu dekat akan banyak jumlah bidang tanah yang dapat dibebaskan.

Kehadiran Bendungan Lau Simeme berpotensi memberikan manfaat untuk penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi, Sumut, sebesar 3.000 liter per detik, sumber irigasi lahan pertanian wilayah Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan 185 hektare.

Bendungan ini juga diharapkan dapat mengendalikan derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli untuk mengurangi risiko banjir sebagian wilayah Kota Medan dan Deli Serdang sebesar 68,17 m3 per detik. Manfaat lainnya adalah sebagai sumber pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumut.

Dukungan infrastruktur sumber daya air terus dilakukan Kementerian PUPR pada 2020 untuk Sumatera Utara dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Antara lain melanjutkan konstruksi Bendungan Lau Simeme paket I dan paket II, pembangunan daerah Irigasi (DI) Serdang, dan prasarana pengendali banjir Sungai Selayang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya