4 Ciri Orang dengan Kecerdasan Emosi saat Bekerja, Anda Termasuk?

Psikolog sekaligus penulis buku ternama Daniel Goleman yang juga merupakan peneliti Harvard University mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dibentuk dari empat domain.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Jun 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 06:00 WIB
Bekerja di Kantor
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kira-kira apa yang membuat seseorang hebat dalam melakukan pekerjaan?. Sudah pasti, memiliki banyak pengetahuan, pintar dan memiliki visi ke depan. Tapi yang benar-benar membedakan pebisnis paling sukses di dunia justru adalah kecerdasan emosional.

Melansir laman CNBC, Sabtu (20/6/2020), menurut sejumlah penelitian selama bertahun-tahun, ternyata mayoritas perusahaan besar saat ini lebih menyoroti kecerdasan emosional seseorang saat merekrut, memberikan promosi atau mengembangkan karier karyawan. Semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang, makan semakin baik performanya.

Psikolog sekaligus penulis buku ternama Daniel Goleman yang juga merupakan peneliti Harvard University mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dibentuk dari empat domain.

Apakah Anda memiliki kecerdasan emosional yang tinggi? Berikut 4 tanda Anda memiliki kecerdasan emosional yang tinggi:

1. Kesadaran diri

Kesadaran diri merupakan kapasitas untuk mengendalikan emosi pribadi. Kecerdasan ini membuat Anda mengenali perasaan dan mengapa.

Anda memahami keunggulan dan kelemahan Anda sendiri. Anda mengandalkan kemampuan diri sendiri dan tahu kapan meminta bantuan tim.

Cara mengembangkan kemampuan ini:

Setiap waktu merupakan peluang untuk melatih kesadaran diri. Salah satu kunci terbesar adalah kesediaan mengakui kelemahan sendiri. Jika mengalami kesulitan saat bekerja, jujurlah pada diri sendiri tentang kemampuan kerja apa yang Anda butuhkan saat bekerja.

2. Pengelolaan diri

Pengelolaan diri merupakan kemampuan untuk menahan emosi disruptif dan kemarahan. Ini merupakan kemampuan hebat para pemimpin khususnya saat krisis, karena orang akan menilai mereka dari ketenangannya.

Dan jika para pimpinan bisa bertindak tenang dalam menghadapi persoalan perusahaan maka para bawahan juga bisa melakukannya.

Cara mengembangkan kemampuan ini:

Saat merasa tertekan, jangan langsung panik. Atur nafas dan emosi jauh lebih baik dibandingkan langsung menyalahkan atau menumpahkan kemarahan pada orang lain. Beritahu orang yang bersangkutan apa masalahnya dan tawarkan beberapa solusi tanpa merasa marah.

Terimalah dengan kesadaran bahwa akan ada perubahan dan tantangan mendadak dalam hidup. Pahami semua situasi dan sesuaikan strategi atau prioritas Anda dengan kondisi terbaru.

 

Saksikan video di bawah ini:

3. Kesadaran sosial

Bekerja di Kantor
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Kesadaran sosial menunjukkan keakuratan dalam membaca dan menerjemahkan emosi orang lain, seringkali melalui petunjuk non-verbal. Para pimpinan dengan kesadaran ini, secara social mampu membangun hubungan baik dengan jenis orang berbeda, mendengarkan dengan baik dan berkomunikasi secara efektif.

Cara mengembangkan kemampuan ini:

Harus diketahui, kesadaran sosial membutuhkan kemampuan mendengarkan yang baik. Jangan terlalu banyak bicara pada orang lain. Untuk mengenali orang lain, Anda juga bisa melakukannya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan membiarkan orang bertanya pada Anda.

Menantang rasa kepemimpinan Anda sebagai orang yang lebih tinggi dari orang lain juga menjadi salah satu kunci.

4. Pengelolaan hubungan baik

Pengelolaan hubungan baik merupakan kemampuan interpersonal yang membiarkan seseorang bertindak sekaligus mampu memotivasi, menginspirasi dan menyelaraskan diri dengan orang lain. Tentu saja itu juga berlaku saat membangun hubungan yang lebih penting.

Cara mengembangkan kemampuan ini:

Jika Anda dikenal sebagai pimpinan dengan sosok negatif, Anda akan sangat kesulitan mengelola hubungan jangka panjang. Daripada fokus pada hal buruk yang terjadi, jadikanlah diri Anda sebagai sosok yang membawa perubahan positif.

Jangan takut melanggar aturan-aturan konvensional atau mengambil risiko. Orang-orang seperti ini akan membuat rekan-rekannya merasa terinspirasi dan termotivasi saat bekerja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya