Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun hampir 6 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) akibat lonjakan kasus virus corona di negara-negara seperti Jerman dan wilayah padat penduduk di Amerika Serikat.
Dikutip dari CNBC, Kamis (25/6/2020), harga minyak mentah Brent turun USD 2,29, atau 5,5 persen menjadi USD 40,29 per barel, sehari setelah mencapai level tertinggi sejak awal Maret.
Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate turun USD 2,36 atau 5,85 persen ke level USD 38,01 per barel.
Advertisement
Persediaan minyak mentah AS membengkak pekan lalu sebesar 1,4 juta barel, melebihi ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 299 ribu barel.
Baca Juga
Itu menandai rekor ketiga berturut-turut untuk minyak mentah dalam penyimpanan
Kasus virus corona yang memuncak di Amerika Serikat, mengalami peningkatan infeksi baru terbesar kedua sejak krisis dimulai. China, Amerika Latin, dan India telah membuat para investor gelisah dan menekan harga minyak.
“Gelombang kedua infeksi dan lockdown akan menggagalkan pemulihan ekonomi global dan demikian juga dengan permintaan dan harga minyak,” kata Stephen Brennock dari Broker PVM.
Dampak Virus Corona
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan virus corona menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih dalam pada aktivitas ekonomi dari yang diperkirakan. Hal tersebut memangkas perkiraan output global 2020 lebih lanjut.
Impor minyak India pada bulan Mei mencapai level terendah sejak Oktober 2011 karena kilang dengan persediaan minyak mentah yang penuh mengurangi pembelian.
China, importir minyak mentah utama dunia, juga diperkirakan akan memperlambat impor pada kuartal ketiga, setelah mencatat pembelian dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement