Kunker ke Kendal, Mentan SYL Panen Jagung dan Serahkan Bantuan Senilai Rp 8,72 Miliar 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen jagung sekaligus menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR, asuransi, juga bantuan alsintan, dengan total nilai mencapai Rp 8.727.258.600.

oleh Gilar Ramdhani pada 27 Jun 2020, 18:54 WIB
Diperbarui 27 Jun 2020, 18:58 WIB
Kunker ke Kendal, Mentan SYL Panen Jagung dan Serahkan Bantuan Senilai Rp 8,72 Miliar 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/06/2020).

Liputan6.com, Kendal Pandemi Covid-19 tak menghentikan langkah Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi pertanian dan menyalurkan bantuan untuk para kelompok tani di daerah-daerah. Setelah melakukan kunjungan kerja ke Tuban hari Jumat lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/06/2020).

Dalam kesempatan ini, Mentan SYL turut melakukan panen jagung sekaligus menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR, asuransi, juga bantuan alsintan, dengan total nilai mencapai Rp 8.727.258.600. Kegiatan panen jagung, penyerahan KUR, asuransi dan bantuan alsintan dilakukan Menteri Pertanian di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah agar Indonesia besok tidak boleh kekurangan pangan menghadapi tantangan apapun . Kendal memberikan contoh kepada kita, memberikan motivasi, bahwa sebenarnya Indonesia memang hebat, Indonesia kuat, Indonesia memiliki segalanya, tinggal tergantung bagaimana kita mampu me-managenya,” tuturnya.

Mentan SYL mengatakan, potensi yang dimiliki di Indonesia membuat rakyat bisa survive, rakyat tetap bisa makan, rakyat tetap bisa menghasilkan dalam situasi dan tantangan apapun. Tantangannya sulit juga dihadapi karena alamnya baik. 

Mentan yakin pertanian Kendal berjalan baik dan harus terus dijaga di masa yang akan datang. Untuk itu, Kementan memberikan bantuan berupa alsintan, asuransi pertanian, dan KUR yang realisasinya cukup bagus. Menteri Syahrul mengatakan, paradigma besok adalah jangan pakai uang pemerintah, gunakan uang yang ada di bank, uang untuk berinvestasi. Jika perputaran ini berjalan dengan baik bisa berakselerasi, mengangkat produktivitas pertanian kita.

“Jika perputaran ini berjalan baik, dengan perhitungan yang baik, tidak akan ada pertanian yang merugi. Pertanian tidak pernah rugi, kecuali salah manage. Seperti harusnya ditanam di sawah tapi ditanam di aspal, itu namanya salah manage. Tapi sepanjang bibitnya bener, ditanam dengan baik dan sesuai anjuran, dan syarat-syarat pertanian yang benar, tidak ada ceritanya pertanian merugi,” tuturnya.

Menghadapi Covid-19, menghadapi pelemahan ekonomi, yang berhasil, yang dijamin mampu menghidupkan rakyat, mensejahterakan rakyat, dan ekonomi yang berputar salah satunya adalah pertanian.

“Pertanian adalah pilihan yang paling tepat menghadapi pelemahan ekonomi akibat dampak corona. Karena banyak PHK, tapi yang pasti, yang tidak pernah berkurang adalah makan. Untuk itu, kita harus melakukan pendekatan-pendekatan pertanian yang modern, yang lebih maju, dengan memperkuat kemandirian pangan disetiap daerah,” ujarnya. 

Mentan menambahkan, satu pangan yang kuat di desa akan memperkuat pangan di kecamatan, satu pangan yang kuat di kecamatan akan memperkuat pangan di kabupaten, pangan yang kuat di kabupaten akan memperkuat pangan di satu provinsi.

 

Penyaluran KUR Rp 1,9 Miliar

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, memuji potensi yang dimiliki Kendal.

“Kabupaten Kendal memiliki Luas Baku Sawah seluas 24.335 hektar (ha). Potensi yang luar biasa di Provinsi Jawa Tengah ini, diharapkan dapat mendongkrak produksi beras dan jagung nasional,” tutur Sarwo Edhy.

Dijelaskannya, sebagai upaya untuk mendukung pertanian Kendal, Kementan melakukan penyaluran KUR dari tiga bank mitra, yaitu BRI, BNI, dan Mandiri. Total KUR yang disalurkan Rp 1.910.000.000.

Rinciannya, KUR BRI sektor pertanian yang disalurkan sebesar Rp 500 juta, KUR BRI sektor peternakan Rp 50 juta. Sementara KUR BNI Usaha perdagangan hasil pertanian Rp 500 juta, KUR BNI usaha perdagangan saprotan Rp 300 juta, KUR BNI usaha penggilingan padi Rp 500 juta. Dan KUR Mandiri komoditas padi Rp 25 juta, komoditas jagung Rp 35 juta.

“Kita juga melakukan penyerahan polis asuransi pertanian, dari Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) hingga Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK),” kata Sarwo Edhy.

Penyerahan Polis Asuransi Pertanian Rp 5,4 Miliar 

Simbolis penyerahan polis AUTSK periode Januari – Mei 2020 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3.154 ekor, sementara simbolis penyerahan Klaim AUTSK (periode Januari – Mei 2020) Provinsi Jawa Tengah sebanyak 77 ekor sapi senilai Rp 765.900.000.

Untuk AUTP, simbolis penyerahan polis AUTP periode Januari – Mei 2020 di Provinsi Jawa Tengah seluas 52.719 ha, dan simbolis penyerahan Klaim AUTP (periode Januari – Mei 2020) Provinsi Jawa Tengah seluas 785,45 Ha senilai Rp. 4.712.681.600. Total asuransi yang disalurkan adalah Rp 5.478.581.600

“Untuk Alsintan, di tahun 2020 total bantuan untuk Kendal adalah 46 unit senilai Rp 1.338.676.000. Rincian bantuannya berupa 2 unit traktor roda 4, 8 unit traktor roda 2, 16 unit Pompa Air, 20 unit handsprayer,” ujar Sarwo Edhy.

Bupati Kendal, Mirna Annisa yang turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut sangat mengapresiasi program bantuan KUR yang diluncurkan Kementerian Pertanian sehingga petani juga termasuk UMKM dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan modal usahanya.

“KUR sektor pertanian sangat membantu petani, apalagi hasil petani dapat langsung dibeli offtaker, dengan program ini seluruh komponen bekerjasama untuk membantu usaha pertanian yang saling menguntungkan,” ucap Mirna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya