Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR RI memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono pada Rabu siang ini. Pada agenda rapat kali ini, DPR bersama pemerintah dan polri membahas evaluasi sarana dan prasarana arus mudik dan balik Lebaran 2020.
Dalam rapat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat kendaraan keluar masuk wilayah Jabodetabek selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2020 mengalami penurunan hingga 70 persen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kemenhub sudah membentuk posko pemantauan mudik baik di Jalan Tol maupun non-tol di wilayah Jabodetabek dengan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Advertisement
"Ditemukan bahwa kendaraan yang keluar menurun signifikan 60-70 persen dibandingkan tahun lalu baik di jalan tol maupun arteri," jelasnya, Rabu (1/7/2020).
Adapun kendaraan yang keluar atau arus mudik melalui jalan tol mencapai 552.759, turun 66 persen dibandingkan dengan 2019. Sementara kendaraan masuk pada arus balik mencapai 438.688 atau turun 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019, yakni H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri.
Â
Larangan Mudik
Menhub menambahkan, kendaraan yang keluar melalui jalan arteri mencapai 428.380 turun 66,3 persen dan kendaraan masuk mencapai 206.064 turun 74,6 persen dibandingkan tahun lalu.
"Dalam konteks ini sebelum larangan mudik di semua moda 1,3 juta penumpang, setelah larangan menurun 91 persen menjadi 121.000 penumpang. Pemberlakukan SE No. 4 Gugus Tugas diperbolehkan orang dengan pengecualian kembali naik menjadi 450.000 penumpang, masih di bawah jauh jumlah penumpang sebelum ada kebijakan larangan mudik," urainya.
Advertisement