Erick Thohir: Mungkin BUMN Tak Diperlukan Lagi di 2045

Menurut Erick Thohir, keberadaan BUMN yang kerap ditugasi negara sudah tidak diperlukan lagi jika Indonesia sudah menjadi negara maju.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jul 2020, 21:42 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 20:55 WIB
Safari Media, Erick Thohir Sambangi Kantor Liputan 6
Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti cita-cita Indonesia untuk menjadi top 5 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Sebagai negara ekonomi besar, ia tak memungkiri bahwa Indonesia kelak bisa saja tak lagi memiliki perusahaan milik negara.

Menurut dia, keberadaan BUMN yang kerap ditugasi negara sudah tidak diperlukan lagi jika Indonesia berhasil menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di 2045.

"Saya enggak tahu apakah 2045 ada BUMN lagi atau tidak. Mungkin saja enggak ada, karena 2045 daya beli masyarakat sudah tinggi," kata Erick ThohirĀ dalam sesi webinar, Kamis (2/7/2020).

Erick mengatakan, perusahaan BUMN saat ini sepertiganya memang masih menjadi pengendali ekonomi di Indonesia. Dia lalu membandingkannya dengan beberapa kekuatan ekonomi besar global seperti Amerika Serikat dan China.

"Hari ini memang bisnis di indonesia beda dengan negara lain. Di Amerika kita sudah tidak kenal yang namanya BUMN tapi di China, atau di beberapa negara yang mix seperti Singapura, Malaysia, masih ada. Tapi modelnya kita lebih mirip sama China," ujar Erick Thohir.

Ā 

Tulang Punggung

Erick Thohir Rapat Perdana di DPR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagai seorang yang kenyang pengalaman di perusahaan swasta, Erick melihat ada yang menarik dari BUMN menurut pandangan orang swasta. Dengan footprint yang begitu luas, perusahaan pelat merah saat ini disebutnya merupakan salah satu tulang punggung pelayanan publik di Indonesia.

"Ini yang di beberapa negara seperti di Amerika agak berbeda, karena mungkin memang daya belinya sudah tinggi, jadi tidak perlu lagi subsidi listrik, pupuk, dan lain-lain Tapi karena daya beli di indonesia masih rendah, keberadaan BUMN ini lebih impactfull," terangnya.

"Karena enggak mungkin lah suruh swasta untuk melakukan penugasan yang tidak ada kekuatan bisnisnya di awal. Penugasan ini yang jadi kekuatan BUMN," dia mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya