Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona terbukti berdampak besar pada pasar tenaga kerja global. Menurut data yang dihimpun LinkedIn, hal tersebut terjadi akibat krisis ekonomi yang mendorong banyak pengusaha memangkas jumlah tenaga kerja dan menunda perekrutan di berbagai tempat.
Melansir laman CNBC, Sabtu (11/7/2020), sebuah laporan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) PBB telah memprediksi bahwa jumlah jam kerja yang hilang sepanjang kuartal II 2020 akan setara 400 juta pekerja full time.
Baca Juga
Di Inggris, misalnya, LinkedIn melaporkan bahwa pasar tenaga kerja saat ini menjadi tiga kali lebih kompetitif dalam kurun waktu serupa tahun lalu.
Advertisement
Manajer LinkedIn di Inggris Josh Graff mengatakan bahwa Inggris tengah menghadapi pasar tenaga kerja tersulit akibat ambruknya perekonomian akibat virus corona.
Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, LinkedIn mengidentifikasi pekerjaan yang paling dibutuhkan di perekonomian global dengan menganalisa data lamaran kerja pada platformnya.
Jejaring sosial profesional ini mengungkapkan, profesi-profesi tersebut memiliki keterbukaan peluang kerja yang sangat tinggi. Terlebih, peluangnya selalu mengalami pertumbuhan yang stabil.
"Saya rasa keindahan dari seluruh pekerjaan tersebut adalah Anda tidak memerlukan pendidikan formal, Anda bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara daring," ungkap Graff, sebelum menambahkan bahwa dia tetap berpikir universitas memiliki peran penting dalam dunia kerja.
Graff mengatakan, dia sebenarnya putus kuliah dan itulah mengapa dia memahami orang-orang yang lebih suka mengarah langsung pada pekerjaan untuk mendapatkan profesional yang berpengalaman.
Saksikan video di bawah ini:
Daftar Pekerjaan
Berikut 10 pekerjaan yang paling banyak dicari tanpa perlu pendidikan formal:
1. Software Developer/Pengembang Perangkat Lunak
2. Sales
3. Project Manager
4. Administrator IT
5. Spesialis Layanan Konsumen
6. Digital Marketer
7. IT Support
8. Analis Data
9. Analis Finansial
10. Desainer Grafis
Advertisement